Pelepasan relawan UNESA yang bertugas melakukan aksi kemanusiaan berupa trauma healing dan bantuan lain yang dibutuhkan korban bencana di Jombang dan Mojokerto.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) melalui Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) dan Fakultas Psikologi kembali menjalankan misi kemanusiaan di Jombang-Mojokerto, yang melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa.
Tim relawan dilepas dan diberangkatkan secara resmi di lobi lantai 1 Rektorat UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, pada 18 Desember 2024. Selama tiga hari di Jombang-Mojokerto, relawan UNESA melakukan trauma healing kepada anak-anak dan warga korban bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri menyampaikan, tujuan dari adanya kegiatan bakti sosial ini untuk membantu pihak-pihak yang terdampak bencana banjir dan meningkatkan rasa kepedulian dari civitas akademika kepada lingkungan dan masyarakat.
“Kita tahu saat ini sedang terjadi perubahan musim yang ekstrim, dampak banjir menjadi sorotan atensi di antara sekian banyak bencana lain,” ucapnya.
Dia menambahkan, misi ini bertujuan membantu pihak terdampak dan meningkatkan kepedulian dan diharapkan juga mahasiswa bisa menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan seperti kepedulian pada sesama.
Wakil Rektor II UNESA menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian UNESA terhadap masyarakat. Pun, menjadi sarana menumbuhkan rasa peduli kepada sesama, dan wadah menerapkan ilmu yang dipelajari untuk kemaslahatan dan manfaat bagi masyarakat.
“Bakti sosial ini tidak hanya memberikan bantuan secara material saja, tetapi juga menyesuaikan kemampuan dari sumber daya fakultas psikologi yang dimiliki UNESA dalam memfasilitasi penanganan mental healing, guna meminimalisasi traumatis mental para korban yang terdampak bencana,” tukasnya.
Dia berharap, 11 orang relawan yang diberangkatkan ini akan menjadi agen sosial yang menularkan virus positif terhadap masyarakat selagi melakukan pendampingan psikologis sesuai dengan bidang kompetensi yang mereka mampu.
Mutimmatul Faidah, Direktur PPIS menyampaikan, peran SMCC yaitu peduli terhadap kebencanaan telah berjejaring dengan BPBD secara nasional, sehingga di mana pun terjadi bencana SMCC tidak hanya mendapat panggilan tetapi juga merasa terpanggil untuk turut serta berkontribusi dalam penanganan bencana di lokasi yang terdampak.
“Kedatangan kami membawa misi kemanusiaan, di antaranya adalah pendampingan trauma healing kepada korban terdampak mulai dari anak-anak, remaja, ibu-ibu, dan lansia, serta berdonasi untuk kebutuhan darurat yang korban butuhkan,” ucapnya.
Ia tekankan bahwasanya kegiatan relawan ini merupakan panggilan batin, nurani, dan kemanusiaan. Diharapkan mahasiswa memiliki mentalitas kepedulian yang kuat dan berempati terhadap kondisi bencana. Sehingga nantinya ketika mereka telah menjadi alumnus, lulusan UNESA akan menjadi sarjana yang tangguh, tanggap, dan merespons segala ketidaknormalan keadaan, sebagaimana kepedulian terbangun dari adanya kesadaran dan simpati dari hati.
Sementara terhadap aspek masyarakat, harapannya adalah kedatangan tim relawan ini akan mampu memberikan penguatan batiniah dan mentalitas agar tetap semangat untuk bertahan pada masa-masa sulit.[*]
***
Reporter: Tarisa Adistia (FBS) dan Ahmad Daffa F. (FT)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: