Mengusung tema "Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak", kegiatan ini bertujuan mendukung generasi muda berjuang dan berkarya dalam dunia nie-awak baik di udara maupun di angkasa lepas pada masa selanjutnya. KRTI 2016 diikui 73 tim dari 29 perguruan tinggi se-Indonesia.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengirimkan wakilnya untuk mengikuti kontes yang pertama kali digelar tahun 2013 di ITB tersebut. Unesa mengirim tim Golden Eagle Art dari jurusan Teknik Elektro. Tim tersebut mengikuti 3 dari 4 divisi yang diperlombakan. Di antaranya Divisi Racing Plan, Divisi Fixed Wing, Divisi Vertikal Take Off Landing dan Divisi Technology Development.
Kontes diselenggarakan mulai 23-26 November 2016. Dalam kontes tersebut, tim Unesa berhasil meraih juara 3 untuk Divisi Racing Plan. Tim Golden Eagle Art yang beranggotakan Alma Alhana Putra, Indra Bayu Wardani, Jati Waluyo, Bassito Trimarwan Putra tidak menyangka akan memperoleh juara 3 pada divisi itu.
Menurut Muhamad Syariffuddin Zuhri, dosen pembimbing Tim Golden Eagle Art, target tim pada kontes ini bukanlah pada divisi Racing Plan. "Fokus kami mengejar target pada divisi Fixed Wing danVertical Take Off Landing," jelas Syariffuddin.
Syafruddin menjelaskan, untuk mengikuti kontes tersebut, persiapan yang dilakukan tim cukup panjang. Tim ini mengawali proses mengikuti kontes mulai dari November 2015. "Kami memang sengaja melakukan persiapan jauh-jauh hari untuk medapatkan hasil yang maksimal," ungkap Syariffuddin.
Tak hanya segi persiapan yang memakan waktu cukup lama, tim ini juga memiliki kendala ketika kontes berlangsung. Misalnya, perjalanan yang harus ditempuh dari Surabaya-Lampung menggunakan bis sehingga memakan waktu 27 jam. Tentunya, fisik para anggota tim akan terkuras sebelum kontes dimulai. Disamping itu, faktor cuaca juga menghambat jalannya perlombaan. "Jika kita bisa menang di kontes ini, maka akan menarik minat mahasiswa lain untuk bisa bergabung ke tim ini," harapnya. (Suryo)
Share It On: