www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya- Sabtu, 12 Desember 2020, Departemen Pendidikan dan Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa menyelenggarakan Webinar Pendidikan dengan tema “Strategi Pembelajaran Daring dalam Dinamika Pendidikan di Era Literasi Digital”.
Webinar yang diadakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan streaming Youtube BEM FBS Unes ini menghadirkan narasumber dalam Dr. Martadi, M. Sn dan Laila Syifa Rahmi, S. Ked.
Dalam pemaparannya, Martadi, yang merupakan dosen Seni Rupa Unesa mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran digital beberapa orang dalam lembaga dapat dimudahkan segala pekerjaannya. Ia menyampaikan ketidaksetujuannya jika ada dua topik yang sama lalu diajarkan dosen yang berbeda.
“Harusnya dicari salah satu saja dosen hebat yang bisa mengajar langsung banyak mahasiswa sekaligus,” ungkapnya.
Selain itu, Martadi mengungkapkan jika partisipasi mahasiswa juga penting untuk efektif atau tidaknya saat pembelajaran daring.
"Di era digital ini sangat diperlukan pembelajaran yang variatif. Dengan tatap maya, guru dan siswa, mahasiswa dan dosen, harus bisa memanfaatkan cara belajar dimana saja dan kapan saja," paparnya.
Martadi pun menekankan bahwa pembelajaran daring ini sebagai pembelajaran yang melatih peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah. Dalam pemecahan masalah, dibutuhkan pemikiran yang kritis, holistik lintas disiplin dan kreatif.
"Di sini antara para pengajar dengan siswa dan mahasiswa harus saling membantu untuk berinovasi dalam pembelajaran daring," ungkapnya.
Sementara itu, Laila Syifa Rahmi, yang merupakan Founder @youthranger.id memaparkan kondisi Indonesia karena Covid 19 ini menyebabkan adanya pembelajaran daring.
"Pandemi ini menuntut semua lembaga untuk menggunakan sarana digital dalam segala kegiatannya," terangnya.
Syifa pun memberikan tip sukses belajar daring bagi siswa dan mahasisiwa . Pertama, mempersiapkan ruangan yang nyaman sebagai ruang kuliah setiap hari. Kedua, menyimak materi perkuliahan dengan baik dan membuat catatan.
Ketiga ialah melakukan kegiatan selayaknya kuliah biasanya, seperti mandi dan lain-lain. Keempat membuat reminder untuk jadwal kuliah dan deadline tugas. Kelima jangan duduk terlalu lama.
"Yang keenam, mengelola stres dan menyalurkannya pada hal-hal positif," tambahnya.
Selain webinar, acara ini juga mengadakan presentasi dari “Call for Paper’. Peserta pemakalah yang berjumlah 16 orang mempresentasikan paper dengan berbagai tema di depan para peserta webinar.
Paper milik pemakalah nanti akan masuk di e-prosiding dan akan mendapat revisi atau kritik dari reviewer. Hal ini berguna agar para pemakalah mengetahui setiap kekurangan dari papernya tersebut. (Pai)
Share It On: