www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya-Program Studi S2 Teknologi Pendidikan Unesa menggelar webinar bertema ‘Peran Teknologi Pendidikan pada Era Tatanan Baru” pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dr. Andi Mariono, M.Pd, Prof. Dr. Mustaji, M.Pd, dan Dr. Bachtiar S. Bachri, M.Pd.
Andi Mariono, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pembelajaran dengan cara lama tak mungkin lagi diterapkan menghadapi tantangan global saat ini. Cara-cara baru perlu diciptakan dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, memanfaatkan teknologi dalam pendidikan tidak bisa ditolak lagi. Sebuah tatanan baru dalam pendidikan perlu disiasati agar seseorang dapat menjalaninya dengan baik.
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa karena kegiatan belajar seseorang tak dapat diwakili oleh orang lain, maka menata dengan baik segala sesuatu yang dipelajari tentu dapat membantu proses belajar tersebut.
“Terjadinya proses belajar juga tak harus selalu ada ‘orang yang mengajar’, karena ‘belajar’ memang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja juga dengan objek yang berbeda-beda,” paparnya.
Sementara itu, Bachtiar S. Bachri, yang menyampaikan materi “Peran Teknologi Pendidikan pada Pembelajaran di Era Socio Contructivisme dalam Kerangka Merdeka Belajar” mengatakan bahwa sebelum terjadi pandemi, isu yang menerpa dunia pendidikan ialah tentang merdeka belajar.
Menurutnya, antara Socio Contructivisme dan Merdeka Belajar ini juga termasuk dalam tema era tatanan baru ini. Era tatanan baru terjadi karena beberapa hal, salah satunya ialah karena perkembangan di segala bidang, baik itu perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, maupun sosial.
Menurut Bachtiar, pembelajaran pada era Socio Contructivisme ini berarti suatu aktivitas individu di lingkungan sosial untuk mendapatkan stimulus belajar yang sesuai dengan respon yang dimilikinya. Respon tersebut sangat bergantung pada ego yang dalam psiko-sosial erikson disebutkan sangat mempengaruhi dalam belajar.
Sedangkan Mustaji yang juga ketua program studi S3 Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unesa mengatakan bahwa pandemic Covid 19 menjadi pembatasan antara Tatanan lama dan Tatanan baru dalam dunia pendidikan. Mustaji berharap strategi pembelajaran dalam era tatanan baru dapat memudahkan peserta didik memahami materi dan juga tercapainya tujuan pembelajaran.
“Diharapkan pula hal ini dapat mengatasi masalah belajar dengan menghasilkan teori pembelajaran, mengembangkan pola pembelajaran, mengusahakan sumber belajar dan lain-lain,” tandasnya. (pai/sir)
Share It On: