www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, Surabaya - Dalam rangka peringatan ulang tahunnya yang ke-20 serta Dies Natalis Unesa ke-55, Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Surabaya (DWP Unesa) kembali menggelar bakti sosial berupa pemberian perlengkapan perawatan balita dan sembako kepada Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (UPT PPSAB) Jl. W. Mongonsidi No. 25, Sidoarjo, serta 15 almari pakaian kepada Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Hasan Jl. Karah Agung I No. 9A Surabaya, (19/11).
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Endah Purnomowati Nurhasan, M.Pd., selaku ketua DWP Unesa mengawali kunjungan di UPT PPSAB dan diterima oleh Dwi Anti S., selaku penanggungjawab UPT.
Dalam pemaparannya, Dwi Anti menjelaskan peran dan program yang dimiliki UPT PPSAB Sidorjo dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya anak-anak terlantar. Salah satu peran yang paling penting adalah memberikan perlindungan dan pelayanan sosial kepada anak terlantar dengan usia 0 s.d. 5 tahun. Sementara program yang dimiliki salah satunya adalah pelepasan anak kepada calon orang tua angkat yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
Sama dengan instansi pemerintah lainnya, UPT PPSAB ini juga memiliki permasalahan. Hal itu dijelaskan oleh Dwi Anti saat memberikan pemaparan terkait UPT PPSAB. “Permasalahan yang paling penting, bagaimana anak yang cacat bisa terawat sampai dia besar. Ini juga merupakan tempat transit bagi anak sebelum dia diadopsi,” ujar Dwi Anti. Sementara itu, Endah Purnomowati juga mengungkapkan bakti sosial kali ini berbeda, karena jika biasanya baksos dilakukan di tempat seperti panti asuhan, panti wreda, kali ini dilakukan di UPT yang menangani khusus anak balita. “Mohon doanya, semoga kita juga nantinya bisa melakukan pemberian bantuan pada balita, khususnya yang baru lahir, meskipun itu harus diawali dari anak-anak pegawai di Unesa sendiri,” ujar Endah.
Berbeda dengan di UPT, saat tiba di tujuan kedua yakni panti asuhan yatim piatu Al-Hasan, rombongan disambut langsung oleh Abah Dohir (sekretaris) bersama pengurus panti yang lain dan diberikan gambaran terkait kehidupan yang ada di panti. Ada hal yang menarik dip anti asuhan ini. berdasarkan pemaparan pengurus panti, pembelajaran Bahasa Inggris yang diterima oleh anak-anak diajarkan langsung oleh guru yang berasal dari Australia. Kegiatan bakti sosial dilanjutkan dengan doa yang dibacakan langsung oleh santri serta ramah tamah anggota DWP Unesa bersama anak-anak panti. (ay)
Share It On: