www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbanyak di dunia. Dalam sehari saja, warga negara “plus enam dua” bisa menghasilkan sekitar 175 ribu ton sampah. Sementara pertahunnya, pada 2020 menghasilkan 67,8 ton sampah. Dari jumlah itu, The National Plastic Action Partnership (NPAP) mencatat ada 4,8 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola tiap tahunnya.
Angka yang cukup fantastis dan perlu solusi untuk mengatasinya. Tentu tidak bisa jalan sendiri dan harus berkolaborasi. Itulah yang diupayakan HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA lewat Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Mereka bersinergi dengan warga Kampung 1001 Malam, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya memanfaatkan sampah plastik sebagai media hidroponik. Arahhnya nanti adalah untuk mewujudkan sentra bayam hidroponik di kampung tersebut.
Ketua PHP2D, Oktaviani Tri Saprika menyatakan bahwa program tersebut berlangsung dari Agustus 2021 hingga Desember 2021. Selama program berjalan, pihaknya berkolaborasi dengan jajaran pemerintah kelurahan setempat, termasuk karang taruna, RPM Krembangan, ACT MRI, dinas sosial, dinas perdagangan dan UMKM serta berbagai mitra lainnya. Tugasnya yaitu memanajemen dan mengelola sampah plastik menjadi media hidroponik untuk tanaman bayam. Bayam yang dihasilkan nanti pun bisa menjadi sayur maupun olahan makanan lainnya. “Kita ingin menjadikan sentra bayam hidroponik sebagai pusat pengembangan ekonomi warga setempat,” ujarnya.
Dia berharap, dengan program tersebut, sampah plastik bisa berkurang dan bisa dikelola secara kreatif dan inovatif oleh warga dan anak-anak muda. Selain itu, dapat mendorong terwujudnya Kampung 1001 Malam menjadi sentra hidroponik yang bisa memenuhi kebutuhan pangan setempat. “Kalau butuh bayam atau olahan bayam, gak melulu beli di luar, tetapi sudah tersedia di dalam kampung itu sendiri dan hasil keringat dan kreasi warga sendiri,” tukas mahasiswi prodi S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia itu.
PHP2D merupakan program ‘besutan’ Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. yang bertujuan untuk memajukan desa lewat peran-peran penting mahasiswa di setiap perguruan tinggi. Program tersebut adalah kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM) atau lembaga eksekutif mahasiswa (BEM).
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, FBS UNESA, Syafiul Anam, S.Pd., M.Pd., menuturkan bahwa ia mengapresiasi kolaborasi mahasiswa dan warga tersebut dan atas keberhasilan mahasiswanya yang lolos program PHP2D. Dari puluhan ribu proposal yang diajukan kepada Kemendikbudristek, hanya 500 proposal yang didanai dan di dalamnya ada dua organisasi mahasiswa dari FBS Unesa yang lolos, yaitu HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia dan DPM FBS UNESA. “Tetap semangat berkarya dan berkolaborasi untuk membangun desa dan masyarakat yang lebih berdaya, bersaing, dan sejahtera,” ucapnya menyemangati. [Humas UNESA]
Share It On: