Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) baru dilakukan 3 Agustus nanti. Namun, 286 peserta yang mendaftar di Surabaya dipastikan tidak lolos. Mereka dinyatakan gugur karena tidak hadir pada tes hari pertama kemarin. Ketua Panitia Lokal Surabaya Budi Jatmiko menegaskan, absensi saat ujian adalah syarat mutlak. Artinya, mereka yang tidak mengikuti ujian otomatis dinyatakan gugur. "Keputusan itu mutlak dari panitia SPMB pusat. Kami hanya menjalankan," katanya. Sebagian besar peserta yang absen tersebut tidak menyertakan keterangan jelas. Ada juga beberapa di antaranya yang absen dan menyertakan surat keterangan sakit. Namun, itu pun tidak menolong. "Sebab, syarat mutlaknya harus ada kehadiran mereka," tegasnya. Pada pelaksanaan ujian kemarin, panitia menoleransi keterlambatan selama 30 menit. "Besok (hari ini, Red) toleransi sudah tidak berlaku," kata Budi. Di tiga titik yang menjadi pusat pelaksanaan ujian SPMB di Surabaya, yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), memang ada beberapa peserta yang terlambat. Lilian Apriliani adalah salah satunya. Dia tampak tergopoh-gopoh memasuki salah satu ruang ujian di Unair karena terlambat 10 menit dari jadwal. "Untungnya, 30 menit awal masih berlatih soal. Jadi, tidak dihitung telat," ungkapnya setelah menyelesaikan ujian. Selain toleransi waktu, panitia memberikan pelayanan terbaik bagi peserta yang sakit. Misalnya, yang dialami Firbirulina. Sehari sebelum ujian, dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tulang kaki kanannya retak. Dia pun tidak bisa menaiki tangga. "Sebenarnya ruang ujian dia (Firbi, Red) di lantai atas. Tapi, karena tidak bisa naik, dia ujian di ruangan ini," jelas I Wayan Susila, koordinator pengawas IPS 15 di Unesa. Meski harus ujian di ruangan tersendiri, Firbi tidak mendapatkan keistimewaan. Sama dengan peserta lain, dia juga harus mematuhi tata tertib ujian. Di antaranya, tidak boleh membawa handphone dan alat hitung. Dia juga mendapatkan pengawasan khusus oleh petugas. "Perbedaannya, dia ujian sendiri di ruangan ini," ujar Wayan. Meski dalam kondisi tidak fit, Firbi tetap bersemangat menjawab soal ujian. Alumnus SMA 17 Agustus Surabaya tersebut berhasil menyelesaikan semua soal kemampuan kuantitatif dan bahasa sebelum waktu habis. "Soalnya lebih sulit dari unas (ujian nasional SMA, Red)," jelas gadis yang membidik jurusan Komunikasi Unair tersebut. Terkait dengan pelaksanaan tes hari ini, Ketua Panitia Lokal Surabaya Budi Jatmiko berharap para peserta mempersiapkan diri lebih baik. Salah satunya, teliti dalam menjawab soal. Sebab, pada ujian hari pertama kemarin, beberapa peserta kurang teliti. Salah satunya, masih ada peserta yang salah menulis kode soal. "Padahal, latihan menjawab soal sudah diberikan panitia kepada peserta. Salah mengisi kode dan ada coretan di lembar jawaban saja tidak bisa dibaca oleh komputer. Itu bisa merugikan peserta," kata pembantu rektor I Unesa tersebut. Sementara itu, panitia SPMB juga menyediakan bantuan beasiswa bagi peserta. Menurut Budiarso, ketua pendaftaran SPMB Surabaya, beasiswa tersebut diberikan kepada 151 calon mahasiswa yang tidak mampu. Mereka yang mendapatkan bantuan sudah terdaftar di sekolah masing-masing melalui pendataan yang dilakukan langsung oleh Depdiknas. "Bantuan itu dari pusat," ujarnya. Selain pendaftaran gratis, beasiswa tersebut akan dilanjutkan jika mereka lolos SPMB. Beasiswa itu akan diberikan selama setahun. Yakni, berupa biaya kuliah gratis dan biaya hidup yang besarnya disesuaikan lingkungan perguruan tinggi masing-masing. "Sebab, biaya hidup antara perguruan tinggi yang satu dengan yang lain tidak sama," katanya. Setelah setahun, Depdiknas akan mengevaluasi apakah pemberian beasiswa itu diteruskan atau tidak. "Bila berprestasi, bantuan akan dilanjutkan. Jika tidak, terpaksa dihentikan. Itu semata untuk memacu supaya mereka berprestasi," tegas dosen Unesa tersebut. Budi mengungkapkan, pemberian beasiswa bagi calon mahasiswa miskin itu sudah berlangsung dua tahun terakhir. "Pemerintah akan menambah kuotanya secara bertahap," katanya. (kit/may) Sumber : www.jawapos.com