M. Zaini, alumni Unesa dari D-2 Pendidikan Bahasa Inggris 32 tahun yang lalu. Pertengahan bulan yang lalu ia menyempatkan diri berkunjung ke almamaternya di kampus Lidah Wetan untuk melihat-lihat perkembangan kampus Unesa yang berkembang pesat di kawasan Surabaya Barat. Reporter Humas Unesa pun menghampirinya dan mengorek kisah hidupnya sebagai hikmah bagi adik-adik mahasiswa Unesa saat ini. Dalam ceritanya, ia menyatakan bahwa setelah lulus kuliah, ia mengajar di sebuah SMP selama beberapa tahun, kemudian ia mengundurkan diri karena laki-laki berkacamata itu menyadari bahwa jiwanya bukan sebagai seorang pendidik. Ternyata laki-laki yang sering disapa Pak Zaini itu juga pernah kuliah D-3 Akuntansi. Berbekal dua keterampilan, yakni bahasa Inggris dan Akuntansi itu, ia pun kemudian terjun di dunia perusahaan. Banyak sekali perusahaan perusahaan yang pernah ia cicipi di antaranya adalah PT. Ajinomoto, kemudian berlanjut ke perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo 3). Setelah bergelut beberapa tahun di perusahaan tersebut, ia terpilih bersama karyawan lainnya untuk melanjutkan studi di Belanda. Semua itu berkat dua keterampilan yang saya pelajari, katanya. Selama dua tahun belajar di negeri Belanda sekitar tahun 2005, ia bekerja di PT Portek 3 di Singapura. Tiga tahun selanjutnya, ia kembali lagi ke PT Pelindo 3. Sudah lima tahun lebih beliau bergelut di bidangnya dalam dunia bongkar muat barang bidang ekspor-impor baik internasional maupun domestik. Darah asal Nganjuk ini mengaku bahwa hidup di dunia global seperti saat ini satu skill saja tidaklah cukup, karena itulah dibutuhkan wawasan global bagi para mahasiswa yang saat masih di bangku perkuliahan maupun yang sudah lulus dan sedang mencari pekerjaan. Fokus adalah kata umum yang selalu ia utarakan. Fokus, bekerja keras, sabar, dan jangan lupa komunikasi dan hubungan yang baik dengan yang lain adalah kunci utama di dunia kerja. Di samping itu juga lengkapilah diri dengan kemauan, kemampuan, kesepakatan, dan eksplorasi diri, pesan Pak Zaini saat mengunjungi Unesa beberapa waktu lalu. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain, tambahnya. (Ayu/Byu)