Gambaran kondisi lemas saat puasa, terutama pada siang dan sore jelang waktu berbuka. Kondisi ini salah satunya disebabkan pola makan dan asupan gizi yang tak saimbang (ilustrasi/ Karolina Grabowska/https://www.pexels.com).
Unesa.ac.id, SURABAYA--Pola makan sehat dengan asupan gizi seimbang sangat penting bagi kesehatan. Pada momentum bulan puasa seperti ini, pola makan perlu diperhatikan agar tidak hanya menyehatkan, juga badan tidak cepat lemas.
Asupan gizi seimbang merupakan merupakan konsep makan yang tidak hanya kenyang, tetapi kandungan gizi di dalamnya sesuai dengan kebutuhan tubuh yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, mineral, hingga vitamin.
Lini Anisfatus Sholihah, S.Gz., M.Sc., dosen S-1 Ilmu Gizi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menekankan bahwa baik itu saat buka puasa atau sahur tetap memperhatikan pola dan asupan gizi yang sesuai kebutuhan.
Pola makan yang dimaksud misalnya pada waktu berbuka puasa tidak langsung mengkonsumsi makanan porsi berat, karena itu bisa berdampak pada sistem pencernaan.
Dia menyarankan agar mengkonsumsi makanan secara bertahap pada saat berbuka puasa, mulai dari konsumsi mineral atau makanan mengandung cairan seperti air mineral, susu, sari buah, atau buah seperti kurma.
"Buka dengan porsi makanan berlebih itu tidak disarankan. Sebaiknya saat berbuka puasa makannya yang ringan-ringan dulu. Baru nanti setelah salat magrib baru mengkonsumsi makanan berat," ucapnya.
Terkait porsi asupan gizi saat buka puasa maupun sahur memang setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, secara umum bisa dilihat dari beberapa kategori asupan yang harus dipenuhi.
Pertama, makanan pokok yang mengandung karbohidrat seperti nasi putih sebanyak setengah piring normal. Bagi yang tidak makan nasi putih karena beberapa alasan, bisa menggunakan nasi merah, kentang, ubi, singkong, gandum, dan sebagainya.
Kedua, lauk pauk. Setengah piring selain diisi dengan makanan pokok, juga perlu diisi dengan lauk pauk yang setidaknya mengandung protein hewani dari ikan atau daging. Selain itu, protein nabati dari tahu, tempe dan kacang-kacangan.
Ketiga, sayuran dan buah. Jika setengah piring terisi makanan pokok dan lauk pauk, setengah piring lagi diisi dengan sayur-sayuran dan buah. Terkait sayuran bisa dikonsumsi mentah, tumis, atau rebus sesuai selera.
"Untuk buah, pilih yang mudah seperti pisang yang kandungan kaliumnya dapat membantu menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh selama berpuasa," bebernya.
Dosen kelahiran Surabaya itu menyoroti kebiasaan banyak orang yang gemar makan gorengan saat berbuka puasa. Menurutnya, itu tidak dilarang, tetapi sangat berisiko jika dikonsumsi secara terus menerus (rutin), terlebih dalam jumlah banyak.
Dampak puasa seharian, biasanya setelah tarawih muncul rasa lapar. Nah, itu hal yang lumrah dan caranya bisa dengan mengonsumsi makanan ringan seperti cemilan yang tidak mengandung lemak dan gula berlebih. []
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam*
Ilustrasi: Karolina Grabowska/https://www.pexels.com/
Share It On: