Unesa.ac.id. SURABAYA—Guru besar atau profesor Fakultas Teknik (FT)Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Aisyah Endah Palupi dilantik sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Sesditjen Kemdiktisaintek) Republik Indonesia.
Rektor, Nurhasan atau Cak Hasan beserta keluarga besar Unesa menyampaikan selamat. Cak Hasan berharap amanat baru yang diemban Prof Aisyah (sapaan akrabnya), yang membanggakan lembaga itu menjadi spirit dan arah baru dalam berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di tanah air.
Prof Aisyah lahir di Surabaya pada 6 Oktober 1969. Ia menempuh pendidikan sarjana di UPN Veteran dengan fokus pada bidang Teknik Kimia. Setelah itu, melanjutkan studi magister di Unesa, dan menyelesaikan program doktor di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan keahlian yang sama, Teknik Kimia.
Ia merupakan dosen di FT Unesa yang aktif mengajar berbagai mata kuliah, termasuk Kimia Dasar, Kimia Teknik, Kimia Terapan, Statistik, Teknik Korosi, dan lain-lain. Selain mengajar, juga melakukan berbagai penelitian di bidang pengembangan biodiesel, simulasi aliran dalam pengolahan limbah cair, serta optimasi sintesis graphene oxide dari limbah baterai.
Prof. Aisyah telah menerbitkan banyak jurnal dan buku ilmiah yang berfokus pada teknik kimia dan inovasi teknologi ramah lingkungan. Kegigihannya dalam meneliti dan mengembangkan teknologi terbarukan menjadikannya salah satu guru besar yang produktif di Unesa.
Pengalaman dan Kontribusi
Sebelumnya, penulis buku ‘Sistem Pengolahan Limbah Cair’ ini mendapat amanah sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Filipina. Dalam posisinya ini, ia bertanggung jawab memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Filipina dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Selama menjabat, ia berperan dalam memperkenalkan sistem pendidikan Indonesia di Filipina, memperluas jejaring dengan berbagai universitas di luar negeri, serta mengembangkan program pertukaran mahasiswa dan dosen antara kedua negara.
Perannya dalam diplomasi pendidikan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan daya saing pendidikan tinggi Indonesia di kancah internasional.
Keberhasilannya dalam mengembangkan kerja sama pendidikan di tingkat internasional serta kontribusinya dalam bidang akademik dan penelitian menjadi salah satu faktor utama yang membuatnya masuk Kabinet Merah Putih sebagai Sesditjen Kemdiktisaintek.
Tanggung jawab besar ini merupakan kesempatan dalam berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, mendorong penelitian dan inovasi teknologi, serta memperkuat hubungan antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Visi untuk Pendidikan Indonesia
Pengalaman akademisnya yang luas memperkuat kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, Prof. Aisyah menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas dan industri, guna menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki keunggulan akademik tetapi juga siap bersaing di dunia kerja.
Perempuan tiga bersaudara ini mendukung penuh digitalisasi pendidikan serta inovasi dalam riset dan pengembangan teknologi sebagai bagian dari strategi besar Indonesia menuju kemandirian teknologi dan daya saing global.
Sebagai seorang akademisi sekaligus pemimpin dalam bidang pendidikan tinggi, Prof. Aisyah memiliki visi besar dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Ia berharap dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan, mendukung lebih banyak program riset dan inovasi, serta memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama pendidikan di tingkat global.
Guru besar bidang teknik kimia ini menegaskan, di manapun bertugas sudah menjadi kewajiban untuk terus menjaga nama baik Unesa. Dia mengaku bangga karena Unesa telah berhasil menjadi PTNBH. “Teruslah melangkah, selangkah di depan,” ucapnya pada sesi wawancara saat menjabat sebagai Atdikbud. [Tim Humas]
Share It On: