Assoc. Prof. Muhammad Faizal A. Ghani bertinteraksi dengan peserta kuliah tamu Prodi S-1 MP FIP UNESA.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Prodi S-1 Manajemen Pendidikan (MP), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gencarkan penguatan internasionalisasi melalui berbagai strategi, salah satunya melalui pertukaran dosen dengan perguruan tinggi luar negeri.
Terbaru, Prodi S-1 MP menghadirkan Assoc. Prof. Muhammad Faizal A. Ghani, Kepala Departemen Manajemen Pendidikan, Perencanaan, dan Kebijakan Universitas Malaya, Malaysia dalam Lecturer Exchange yang berlangsung di Ruang Sidang O1 Gedung FIP, pada Rabu, 11 Desember 2024.
Kegiatan yang termasuk program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024 ini mengusung tema “Transformational Leadership in Conducting an Effective School in Society 5.0 and its Challenges.”
Dekan FIP UNESA, Mochamad Nursalim menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam menjawab tantangan pendidikan di era Society 5.0.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen MP UNESA dalam memperkuat internasionalisasi program.
“Melalui kegiatan ini, semoga para dosen dan mahasiswa yang hadir dapat memahami pentingnya kepemimpinan transformasional dalam menciptakan sekolah yang efektif dan inklusif di tengah perkembangan teknologi,” ucapnya.
Dalam pemaparannya, Muhammad Faizal menjelaskan mengenai era integrasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Big Data untuk menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia.
Dalam konteks pendidikan, konsep ini menuntut pemimpin transformasional yang mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran, menciptakan lingkungan inklusif, serta mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis dan kreativitas.
Ia menambahkan, pemimpin pendidikan juga harus mengidentifikasi kesenjangan teknologi dan memastikan akses yang setara bagi semua siswa serta mampu mendorong perubahan positif melalui inspirasi dan inovasi.
Kuliah tamu atau pertukaran dosen ini disambut antusias jajaran pimpinan, dosen, dan mahasiswa selingkung FIP.
“Tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dan keterbatasan keterampilan digital dapat diatasi dengan pelatihan berkelanjutan bagi guru dan kolaborasi erat antara sekolah, pemerintah, serta masyarakat,” ujarnya.
Muhammad Faizal juga menyoroti pentingnya sekolah efektif, yang tidak hanya mengedepankan hasil akademik tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan.
“Sekolah efektif harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, memonitor kemajuan siswa, dan melibatkan komunitas dalam pengembangan pendidikan,” tambahnya.
Sebagai tambahan, acara ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa selingkup FIP ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang kepemimpinan transformasional dalam menciptakan sekolah yang efektif dan relevan di era Society 5.0.[*]
***
Reporter: Mochammad Ja’far Sodiq (FIP) dan Fionna Ayu Shabrina (FMIPA)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: