Jauh-jauh dari UK, Profesor Kieron Sheehy sharing seputar pemanfataan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang harus didukung dengan SDM yang mau terus belajar dan mengupdate kemampuan.
unesa.ac.id, SURABAYA–Internasionalisasi program gencar dilakukan Labschool UNESA. Setelah mendatangkan pakar pendidikan dari Malaysia, mereka juga menghadirkan pakar pendidikan dari United Kingdom (UK), Profesor Kieron Sheehy, sebagai dosen tamu di Labschool UNESA, pada Kamis, 13 Juni 2024.
Guest lecturer bertema 'Integrating Communication Technology in Learning' yang berlangsung di Aula SD Labschool UNESA, Kampus 1 Ketintang, ini diikuti seluruh guru Labschool UNESA.
Direktur Lembaga Labschool, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan guru Labschool UNESA dalam memberikan layanan pendidikan di era digital, memanfaatkan alat berbasis IT untuk memandu siswa dalam pembelajaran.
"Harapan kami, kegiatan ini akan terus berlanjut agar dapat meningkatkan kualitasnya sehingga layak memberikan pendidikan terbaik kepada anak didik kita," ujarnya.
Direktur Lembaga Labschool UNESA Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd., memberikan penguatan dalam kegiatan dosen tamu tersebut.
Pada kesempatan itu, Profesor Kieron Sheehy menceritakan pengalamannya di Inggris dalam pengimplementasian teknologi dalam proses pembelajaran.
Era sekarang, perkembangan teknologi memudahkan semua dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Semua dapat membuka jendela ilmu pengetahuan hanya dengan se-genggaman alat seperti smartphone.
Keunggulan teknologi informasi memudahkan para guru untuk membantu dalam proses belajar mengajar, sekalipun dengan siswa yang berbeda karakteristik.
Artificial Intelligence (AI) membantu guru menyiapkan modul bagi siswa yang berkebutuhan khusus, sehingga guru tidak perlu lagi membuat modul satu per satu untuk berbagai macam jenis karakteristik peserta didik.
Oleh karena itu, pendidikan harus bersifat inklusif dan memberikan akses seluas-luasnya bagi generasi penerus bangsa tanpa terkecuali.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) perlu diimbangi dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Guru harus bisa memanajemen teknologi sebagai media pembelajaran bagi siswa tanpa membuat siswa ketergantungan terhadap akses teknologi yang ada.
Pimpinan dan guru Labschool UNESA serta pakar disabilitas UNESA Prof. Dr. Budiyanto, M.Pd., bersama Profesor Kieron Sheehy.
Pembelajaran menggunakan Virtual Reality (VR) akan membuat proses pembelajaran lebih mudah tanpa harus bertemu siswa dan guru dalam satu ruangan. Hal ini memberikan dampak positif dan negatif, sehingga perlu digunakan dengan bijak.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi guru Labschool UNESA tentang teknologi informasi di sektor pendidikan, tetapi juga menjadi momentum dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia.
Forum group discussion ini diharapkan dapat memberi inovasi baru pada proses pembelajaran menggunakan teknologi sebagai bentuk kemajuan bangsa.
Menurut Profesor Kieron, pengalaman ini sangat menarik terutama karena permasalahan yang dihadapi terkait teknologi dalam pendidikan ternyata serupa di berbagai negara.
"Saya awalnya berpikir sistem pendidikan akan sangat berbeda, dan memang demikian dalam beberapa hal, tetapi permasalahan teknologi ternyata sama di setiap negara," ucapnya.
"Di UK, pengajaran cenderung individual dan kolaborasi di kelas tidak terlalu digalakkan. Di Indonesia, saya melihat tingkat kolaborasi yang tinggi dan penggunaan teknologi yang lebih adaptif," tambahnya.
Prof. Kieron berharap teknologi lebih banyak digunakan dalam pembelajaran kolaboratif dan semua siswa, termasuk yang tidak memiliki akses mudah ke teknologi atau internet, dapat merasakan manfaatnya.[]
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP), Sindy Riska Fadillah (Fisipol)
Editor: @zam*
Foto: Dok Tim HUMAS UNESA
Share It On: