Campursari merupakan budaya seni masyarakat Jawa. Untuk melestarikan budaya tersebut, segala upaya dilakukan. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah (JBSD) Unesa dengan menyelenggarakan Lomba Nyanyi Campursari pada Sabtu (5/11) di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa. Drs. Sukarman, M.Si. menyatakan bahwa sasarannya adalah siswa tingkat SMA, SMK, dan MA se-Jawa Timur (Jatim). Acara yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-47 Unesa itu dapat diperoleh bibit-bibit baru penyanyi campursari. "Nanti akan diambil salah satu yang terbaik untuk diajak main di TVRI, " tambah Sukarman selaku Ketua JBSD.
"Ajining Bangsa Saka Budaya " sengaja dipilih sebagai tema acara yang juga sekaitan dengan Pekan Budaya FBS, mengingat bahwa harga bangsa itu memang berasal dari budaya. Acara tersebut membuktikan bahwa generasi muda masih mengetahui dan peduli dengan budaya bangsanya sendiri. Hal itu terlihat dari jumlah peserta yang ikut melampaui target yang diinginkan panitia. Targetnya hanya 40, tapi sekarang jumlahnya lebih, tercatat yang mendaftar ada 76 peserta, baik putra maupun putri.
Setelah melampaui beberapa tahap penyaringan oleh 3 juri, didapat juara untuk kategori putra dan putri. Untuk kategori putra antara lain: Sugeng Prayitno (SMAN 1 Munjungan) menjadi juara 1, Iska Aditya Pamuji (SMAN 1 Gondang Legi) mendapat gelar juara 2, Robby Wedha Putra (SMAN 1 Talun) di urutan 3, Rinda Tri Distra Hariansyah (SMAN 1 Dawar Blandong) menjadi juara harapan 1, dan Riwan Wahyu Santosa (SMAN 2 Trenggalek) merupakan juara harapan 2.
Selain itu, sama halnya dengan kategori putra, diperoleh 5 orang juga untuk kategori penyanyi putri, antara lain: Dwi Selvi I. W. (SMKN 2 Tuban) menjadi juara 1, Aprisia Septiyanto (SMAN 2 Madiun) menjadi juara 2, Leona Dwi Untari (SMAN 2 Kediri) di urutan 3, Rerik Dyah Ayu (SMAN 1 Gondang) mendapat gelar juara harapan 1, dan untuk juara harapan 2, Tutik Widodo Murti (SMAN 1 Munjungan). Mereka berpesan dan mengajak kita untuk meningkatkan rasa bangga dan melestarikan budaya sebagai bukti rasa bakti dan cinta kepada negeri. (Rizka Amalia_Humas Unesa)
Share It On:
