www.unesa.ac.id
Acara yang bertemakan “Reinvensi Budaya Visual Nusantara” ini mendatangkan empat pembicara yang ahli dibidangnya diantaranya terdapat Hokky Situngkir , Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn. , Dr. Adhi Nugraha, M.A. dan Ir. Eko Prawoto, M.Arch. Mereka membahas tentang dunia budaya visual Nusantara dari berbagai sudut pemikiran di depan 275 peserta dari berbagai kalangan itu. Dalam forum yang penting ini turut hadir Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Dr. Trisakti, M.Si., sebagai pembuka dan sambutan acara.
“Keberagaman budaya Nusantara sangatlah beragam, kebergaman ini lah kita junjung tinggi. Serta tidak lupa pula jadikan keberagaman ini sebagai sumber inspirasi yang dapat dituangkan dalam karya seni dan desain kita,” Ujar Dr. Trisakti saat memberi sambutan.
Sementara itu menurut pengamat seni, Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., mengatakan bahwa pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang penuh ide dan kreatifitas. Namun masih rendah dalam mengeksploitasi mereka untuk berkarya. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam makanan yang diolah oleh orang Indonesia. “Buktinya dengan satu bahan, tapi orang Indonesia mengolahnya dalam berbagai macam makanan serta nama makanannya pun di setiap daerah berbeda, inilah sebagai wujud kreatifitas orang Indonesia,” ujar Dr. Djuli. Ia juga menambahkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan merupakan proses dari evolusi fisik serta akal budi manusia.
Menurut Hokky Situngkir budaya dan seni di Indonesia memiliki kesamaan pola. Hal ini yang dilakukan oleh Hokky untuk mengelompokkan pola-pola tersebut sehingga dapat terlihat persamaannya. “ Dalam sudut pengetahuan saya seni di Indonesia dapat dikelompokkan dari polanya sehingga dapat dilihat persamaannya, contohnya yang pernah saya lakukan yakni persamaan pola motif dalam seni membatik, ukiran, atau pun juga keberagaman makanan,” ujar Hokky.
Hokkya juga menambahkan Indonesia dikenal oleh dunia karena seninya yang khas dan beragam. Untuk itu sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga dan turut serta dalam menjaga warisan yang ada di negara ini.
Antusias peserta sangat baik hingga pelakasanaan seminar sesi kedua. Pada sesi berikutnya ini diisi oleh Dr. Adhi Nugraha, M.A., yang membahas terkait perkembangan keilmuan berbasis kenusantaraan dan Ir. Eko Prawoto, M.Arch yang mengangkat topik desain berbasis lingkungan dan nusantara. (Ltng/has/why)
Share It On: