www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghelat Deutsche Woche XXVII dengan tema “Die Einheit erstellt die Vielfalt, durch die Vielfalt erkennen wir die Einheit atau Persatuan menyebabkan keberagaman, melalui keberagaman kita mengakui persatuan”.
Acara tersebut dilaksanakan di Auditorium Prof. Dr. Leo Idra Ardiana, M.Pd., Gedung T2, FBS, Kampus Unesa Lidah Wetan, pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Deutsche Woche merupakan proker tahunan HMJ Bahasa dan Sastra Jerman yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Jerman mahasiswa.
Kegiatan ini terdiri atas kegiatan seperti Lomba Berbahasa Jerman, Webinar Nasional, dan Festival Bahasa Jerman (Deutsches fest). Korprodi S-1 Pendidikan Bahasa Jerman, Dwi Imroatu Julaikah, S.Pd., M.Pd., menyatakan, kegiatan ini memiliki konsep mirip dengan Pekan Bahasa Jerman yang dilaksanakan setiap tahun.
Deutsche Woche ke-27 ini, lanjutnya, memiliki arti perjalanan panjang selama 27 tahun sehingga menjadi kegiatan legendaris. Dia optimis kegiatan ini bukan menjadi Deutsche Woche terakhir, karena melihat pembelajar bahasa Jerman terus tumbuh dan berkembang.
Tentu, tambahnya, dibarengi dengan inovasi untuk menampilkan nuansa baru yang lebih segar dan mengikuti perkembangan pembelajaran bahasa Jerman setiap tahunnya. “Kegiatan ini seperti kembali hidup, karena ini yang pertama pasca-Covid-19 kegiatan ini diselenggarakan luring, dulu saat saya menjadi mahasiswa saya juga pernah menjadi pesertanya dan sekarang saya menjadi dosen di sini,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Ajeng Dianing Kartika, S.S., M.Hum., Dosen Pendamping Kemahasiswaan Jurusan Bahasa dan Sastra Jerman menuturkan, kegiatan ini menjadi sarana branding sekaligus ajang silaturahmi prodi-prodi Bahasa Jerman UNESA dengan komunitas-komunitas pegiat bahasa Jerman, baik instansi pendidikan, lembaga bimbingan bahasa, dan komunitas yang lain, salah satunya SMA yang memang memiliki mata pelajaran Bahasa Jerman.
“Setelah belajar kan pasti ada sesuatu yang didapat atau kompetensinya, hal itu di implementasikan hari ini melalui perlombaan. Antusiasme peserta juga tinggi mengingat kegiatan inj pertama kali luring setelah sebelumnya daring, ini membuktikan silaturahmi dan berkolaborasi bersama membangkitkan geliat mempelajari Bahasa Jerman tak pernah berhenti,” ujarnya.
Zidny Hudan Feriansyah, Ketua Pelaksana (PIC) Deutsche Woche 2023 menyampaikan, perlombaan yang diselenggarakan terdiri dari beberapa cabang, seperti: Deutchkenntnisse (Pengetahuan tentang bahasa Jerman), Nachrichten Lesen (Membaca berita), Märchen Erzählen (Mendongeng), Kreatives Video dan Fotografi secara offline untuk siswa dan online bagi mahasiswa dan umum.
“Opsi online kami sediakan karena kebanyakan peserta mahasiswa dan umum berbahasa Jerman kebanyakan dari luar Jawa Timur. Alhamdulillah selama 5 bulan persiapan kami bisa memberikan yang terbaik,” terangnya.
Florentine Morella, Ketua HMJ Bahasa dan Sastra Jerman, menjelaskan tahun ini dipilihnya tema sesuai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” bersumber dari keresahan mereka melihat persatuan di Indonesia semakin terpecah belah terutama melalui media sosial.
www.unesa.ac.id
Ini merupakan wujud gerakan mereka untuk mengenalkan bahwa bahasa dan budaya Jerman mampu menjadi cerminan persatuan sehingga ke depannya persatuan di Indonesia lebih baik lagi.
“Persatuan universal yang diangkat dalam tema juga diintegrasikan dalam setiap cabang lomba terutama lomba digital seperti vlog atau video kreatif dan fotografi yang diupload di media sosial sehingga menjadi media untuk mengkampanyekan persatuan di era digital,” jelasnya.
Diana Putri dan Yulita Widya SMAN 1 Lawang, Kabupaten Malang, tampak bersemangat dan menantikan Deutsche Woche tahun ini. Tahun sebelumnya, dia pernah mengikuti kegiatan, tetapi belum menjadi pemenang sehingga dia mencoba kembali tahun ini.
“Awalnya saya ragu dan takut. Namun dorongan semangat dari orang sekitar membuat saya yakin apapun hasilnya semua akan tetap bangga pada saya,” tukas Diana.
Sedangkan Yulita mengatakan meski dia baru pertama kali mengikuti Deutsche Woche pada cabang lomba Märchen Erzählen, dia mengaku sangat bahagia dan bangga sekali akan penampilannya. “Terima kasih UNESA karena telah mengadakan DW yang bisa menjadi wadah bagi semua orang untuk menunjukkan bakat berbahasa Jerman,” pungkasnya. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: