www.unesa.ac.id
Dalam sambutannya Dekan FIP menyampaikan terima kasih kepada Bupati Pacitan berserta jajaranya yang telah menerima rombongan Unesa dengan sangat baik. Sujarwanto juga menerangkan kedatangan Unesa untuk menindak lanjuti kerja sama yang telah disepati pada tahun yang lalu. Pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan diharapkan bisa memberikan bekal kepada guru-guru dalam menangani ABK. Sujarwanto juga berpesan untuk lulusan ABK dari SMA/SMK jangan ragu untuk di daftarkan kuliah di Unesa karena akan ada beasiswa khusus bagi ABK. Sedangkan untuk ABK yang memiliki potensi nantinya akan ditangani secara khusus untuk mengembangkan potensinya. “Sebenarnya anak-anak ini memiliki potensi yang sangat baik akan tetapi belum bisa diketahui karena penanganan yang belum tepat. Semoga kerja sama ini tetap berlangsung dan lebih ditingkatkan lagi. Bagi orang tua yang ingin anaknya melanjutkan kuliah jangan ragu untuk daftar di Unesa, karena kami akan menyiapakan beasiswa khusus,”pungkasnya.
Bupati Pacitan menyampaikan bahwa MoU yang dilakukan dengan Unesa berawal dari kegundahan dari teman-teman dalam mengangani ABK. Kemudian atas rekomendasi dari banyak pihak, Bupati Pacitan menunjuk Unesa sebagai partner kerja sama dalam penanganan ABK di wilayah Pacitan. “Semoga dengan adanya pelatihan ini mampu memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan ABK dan semoga kerja sama ini bisa lebih baik lagi,”ujarnya.
Sedangkan Pelatihan bagi Pendidik untuk Memenuhi Standart Kompetensi, (Bimtek Pendidikan Inklusi Untuk Guru TK, SD, dan SMP) dilaksanakan pada Sabtu, 13 Oktober. Bertempat di SMP Negeri 1 Pacitan. Antusias para peserta sangat tinggi terlihat dari peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut. Dihadiri lebih kurang 103 peserta dari berbagai Guru TK, SD, dan SMP di wilayah Pacitan. Dalam pelatihan tersebut para guru diajarkan cara bagaimana mengidentifikasi ABK dalam lamban belajar dan juga cara menanganinya. (tni/why)
Share It On: