www.unesa.ac.id
Banyak hal yang dapat kita ketahui melalui acara ini. Salah satunya adalah mengenai inovasi yang menjadi ciri khas masing-masing jurusan. Sebut saja program Vulcano Learning Project yang diprakarsai oleh jurusan fisika. Studi ini menfokuskan pada pembelajaran yang menuntut mahasiswanya agar lebih dekat dengan alam, khususnya gunung berapi yang banyak ditemui di Indonesia. Kepala jurusan fisika mengatakan bahwa melalui program ini, diharapkan mahasiswa mampu berfikir secara prediktif thinking berdasarkan kejadian sebelumnya dan berdasarkan keadaan yang sedang terjadi. Dalam hal ini, mahasiswa diharapkan mampu berfikir kreatif, karena tantangan dari program ini adalah sumber belajar yang didasarkan berdasarkan data real vulcanologi, sehingga fisika tidak hanya belajar mengenai perhitungan, tetapi juga belajar memaknai, agar mahasiswa pun menjadi semakin peka terhadap fenomena alam yang terjadi.
Tidak hanya fisika, di biologi juga memiliki program unggulan. Dalam jurusan biologi, mahasiswa tidak hanya mempelajari alam, bahkan mahasiswa diajarkan untuk berwirausaha dengan berwawasan lingkungan. Menurut Kepala Jurusan Bilogi, program-program yang ada pada jurusan ini memiliki nilai jual. Hal ini merupakan implementasi dari program eco campus yang sedang digalakkan di Unesa.
Lain biologi, lain pula di kimia dan matematika. Di jurusan Kimia, ada program kelas unggulan. Program ini bekerja sama dengan sekolah di Malaysia (Kelantan). Setiap tahunnya, jurusan ini mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan PPL di sana. Selain itu, banyaknya guru besar yang ada di jurusan ini membuat jurusan ini kaya akan inovasi. Ada tiga inovasi yang paling menonjol dan menjadi ciri khas jurusan ini. (1) Inovasi yang digagas oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd., yakni menciptakan software ion Unesa yang membantu pembelajaran kimia menjadi lebih efektif. (2) Media pembelajaran untuk anak tuna rungu yang digagas oleh Prof. Dr. Sri Poedjiastoeti. Melalui media ini, anak tuna rungu bisa dengan mudah belajar kimia. Dalam hal ini, sudah bekerja sama dengan SMP dan SMA di Jawa Timur. (3) Inovasi di bidang kosmetik yang dikenal dengan nama “Nano Gold” yang digagas oleh Prof. Dr. Titik Taufikurrohmah, M.Si. Dalam hal ini bahkan sudah bekerja sama dengan PT. Gizi dan lolos uji klinik, sehingga sudah mulai diproduksi dan beredar di masyarakat.
Di matematika, inovasinya lebih condong ke program visual. Dalam hal ini, mahasiswa berkreasi membuat media pembelajaran secara visual. Mahasiswa membuat media pembelajaran berupa permainan, sehingga pembelajaran matematika yang selama ini menjadi “momok” menjadi lebih menyenangkan.
Salah satu dosen, Dr. Wahono Widodo, M.Si. menuturkan bahwa tantangan dalam pembelajaran sains adalah untuk mencetak guru SD dan SMP yang kreatif, sehingga mahasiswa dituntut kreatif dalam setiap pembelajaran.
Terakhir, Prof. Dr. Suyono, M.Pd. menyampaikan, “Ke depannya, kami akan lebih fokus meningkatkan akreditasi nasional menjadi akreditasi international.” (ay/why)
Share It On: