Pembukaan Gelar Karya oleh Ketua MWA UNESA yang disaksikan jajaran pimpinan rektorat, para dekan dan direktur selingkung UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Seratus lebih karya luaran proyek kepemimpinan mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan dan Calon Guru Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dipamerkan dalam Gelar Karya yang berlangsung di Lapangan Rektorat UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, pada Jumat, 13 September 2024.
Kegiatan bertema ‘Transformasi Pendidikan: Keselarasan Inovasi dalam Keragaman’ ini menyuguhkan beragam karya inovasi di berbagai bidang, ada media pembelajaran, robotica, digitalisasi desain motif batik, augmented reality bencana alam, primitiva voyager diorama putar 3D, dan banyak lagi.
Karya-karya ini akan diseleksi untuk kemudian dipatenkan dan berpotensi ikut serta dalam lomba pada peringatan Hari Guru Nasional mendatang. “Total ada 130 karya mahasiswa PPG Prajabatan gelombang 1 dan 2. Ada juga dari para calon guru UNESA. Peserta gelar karya mencapai 1.717 peserta,” ucap Kepala BPPG UNESA, Fatkhur Rohman Kafrawi.
Fatkhur Rohman menambahkan, dalam kegiatan ini, BPPG berkolaborasi dengan Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) dan jajarannya, serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur.
Kegiatan diawali dengan lomba oleh BNNP Jatim, dan senam Pound-Fit yang dimaksudkan sebagai upaya membiasakan generasi muda untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat, jauh dari penyalahgunaan narkoba.
Kepala BBPG UNESA memberikan penguatan dalam Gelar Karya yang dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem inovasi di UNESA.
“Dengan adanya senam Pound Fit yang cocok dengan generasi milenial, diharapkan tidak adanya penyalahgunaan narkotika karena alasan kekosongan waktu atau stres. Apapun alasannya, narkoba itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan masa depan. Jangankan menggunakan, mendekat saja ke sana itu jangan sekali-sekali,” tandasnya.
Hadir memberikan penguatan, Haris Supratno, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) menekankan pentingnya mahasiswa menguasai kewirausahaan dan keterampilan. Keterampilan berwirausaha bisa ditambahkan sebagai bahan ajar yang nantinya dapat diterapkan kepada seluruh anak didik.
“Kita sebagai guru itu mendidik para siswa agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan, hal ini merujuk pada mata kuliah mahasiswa PPG yang memiliki output sebuah karya keterampilan,” tambahnya.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan memiliki output yang positif bagi seluruh mahasiswa PPG.
Ia mengajak seluruh mahasiswa PPG agar bisa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif, selain dapat menjauhi perilaku buruk seperti penyalahgunaan narkotika, juga dapat membuka kesempatan karir yang lebih baik di masa depan.
Wakil Rektor II UNESA meninjau satu persatu stand inovasi peserta gelar karya.
Dari berbagai karya, Robotica, sebuah proyek inovasi robotica sederhana untuk meningkatkan kreativitas peserta didik tingkat SD, dinobatkan sebagai karya paling inovatif.
Afida Sukmaningrum, salah satu tim pengagas Robotica menuturkan, karya yang mereka ciptakan itu digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik di SDN Sidotopo IV/51, Surabaya yang juga bisa digunakan di sekolah lain.
Dengan media pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat mengasah keterampilan dan kemampuan problem solving sejak usia dini. “Mengingat teknologi semakin canggih, tentunya sebagai pendidik harus memiliki terobosan baru untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang siap bersaing secara teknologi,” ujarnya.
Terdapat tiga produk yang mereka hasilkan, dan semua produk tersebut berasal dari bahan ramah lingkungan. Terdapat kincir angin kertas yang digabungkan dengan dinamo, kartu interaktif orbit bumi sebagai sarana pembelajaran tata surya, dan sapu elektrik yang terbuat dari kardus.
Uniknya, proses pembuatan produk-produk tersebut melibatkan peserta didik kelas 4, 5, dan 6. Proses pembuatannya memang agak rumit dengan menggabungkan dinamo, baterai, dan kabel kecil. “Semoga menjadi motivasi untuk selalu meningkatkan diri menjadi guru yang inovatif dan professional,” ujarnya.
Senam bersama pimpinan UNESA bersama peserta gelar karya yang diikuti seribuh lebih mahasiswa.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Fadian, mahasiswa PPG Sejarah menuturkan, proyek kepemimpinan sangat bermanfaat bagi mahasiswa, yang mana ada banyak aspek kemampuan yang dilatih di sana, mulai dari manajemen, membaca kebutuhan di lapangan terutama di sekolah, lalu menjawabnya dengan sebuah karya inovatif sebagai solusi.
“Dari kegiatan ini, melatih bagaimana kita memanajemen, dari kepemimpinannya, lalu bagaimana kita menemukan suatu produk yang akan kita buat, masalah yang akan kita angkat, dan mencari bagaimana solusinya,” ucapnya.
Ke depan, para mahasiswa PPG gelombang 2 tahun 2023 dan gelombang 1 tahun 2024 diharapkan dapat melanjutkan tradisi inovasi ini, yang juga akan diterapkan saat mereka menjalani PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mempersiapkan para calon guru menghadapi tantangan pendidikan di masa mendatang.[]
***
Reporter: Prismacintya (FBS), Dewanda Puspita (Internship), Retno (Internship).
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: