Olivia Charis Kusuma (duduk-dua dari kiri) bersama tim KKN UNESA dalam sesi fun sport bersama jajaran pengurus UPT RSBN Malang.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Kesempatan belajar di luar kampus yang difasilitasi lewat program MBKM menjadi cerita dan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa yang menjalaninya. Hal itulah yang dirasakan Olivia Charis Kusuma, mahasiswi prodi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA saat menjalani KKN-MBKM di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang.
Mahasiswi disabilitas yang akrab disapa Olivia itu menceritakan pengalamannya selama KKN di sana yang dimulai Februari-Juni lalu. Di UPT RSBN Malang, dia terlibat dalam banyak kegiatan, termasuk menjadi pendamping bagi para penyandang tunanetra lainnya.
Olivia terlibat dalam pelatihan braille, pengenalan teknologi, hingga mengadakan kegiatan sosial yang menjadikan masa KKN-nya sebagai pengalaman yang tak terlupakan baginya.
“Tempat saya KKN fokus pada pelatihan para tunanetra menjadi pemijat. UPT RSBN juga ada program untuk meningkatkan kemandirian para penyandang tunanetra. Banyak pengalaman yang saya dapat di sana,” ucapnya.
Program Braille Explore
Di yayasan ini, Olivia melatih peserta untuk membaca dan menulis Braille, terutama bagi mereka yang baru masuk atau yang sudah lanjut usia dan mengalami penurunan kemampuan belajar. Usia para peserta di sana bervariasi, mulai dari 17 hingga 50 tahun, sehingga program pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Salah satu program yang menarik bagi Olivia yaitu “Braille Explore”, di mana ia dan timnya menulis braille di atas kertas, menempelkannya pada besi, dan memalu besi tersebut hingga huruf-huruf braille muncul dalam bentuk timbul. Program ini bertujuan untuk membantu peserta dalam mengenali lokasi-lokasi ruang kelas melalui sentuhan.
Olivia juga melatih peserta dalam berkomunikasi dengan baik dan benar melalui program yang dinamai “Distro Berbahasa”. Program ini mengajarkan cara bersosialisasi dan berkomunikasi secara sopan, terutama saat akan bekerja sebagai pemijat setelah menyelesaikan pendidikan di yayasan ini. Pelatihan ini mencakup perpaduan antara formalitas dan etika komunikasi yang rapi.
Pelatihan Teknologi
Selain itu, Olivia bersama timnya menyediakan program pelatihan teknologi, seperti penggunaan fitur TalkBack pada HP Android dan pelatihan komputer berbicara. Program ini bertujuan untuk memudahkan peserta dalam mengoperasikan perangkat teknologi, sehingga mereka bisa lebih mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk para peserta, tetapi juga untuk guru-guru dan pengajar di sana, agar program ini bisa terus berlanjut dan berkembang.
Untuk memberikan hiburan dan meningkatkan semangat para peserta, Olivia beserta timnya mengadakan berbagai lomba, seperti lomba kartu UNO yang telah dimodifikasi agar bisa terbaca oleh tunanetra dan lomba domino yang dapat diraba. Terselenggara pula permainan “Gopal Couple”, yang serupa dengan sepak bola, tetapi disesuaikan untuk tunanetra.
Selain itu, pada momen perayaan hari besar seperti Iduladha misalnya, ia dan timnya mengadakan lomba takbiran dan yel-yel, di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan dinilai berdasarkan kekompakan serta kreativitas kostum mereka.
Kegiatan ini berkesan bagi Olivia karena berlangsung dengan sangat seru dan penuh semangat. Usai KKN, Olivia termotivasi untuk mengikuti program magang. Sembari menunggu pengumuman magang keluar, ia membuka usaha kecil-kecilan di kampus. Sebagai tambahan, Olivia menjalani KKN di UPT RSBN bersama tim kelompok mahasiswa disabilitas lainnya. [*]
***
Reporter: Tarisa Adistia (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: