Kebahagiaan tengah dirasakan oleh Gustav Mandigo, calon wisudawan dari jurusan Teknik Elektro karena telah dinobatkan sebagai wisudawan terbaik FT. Gustav, begitulah biasa dipanggil, dapat menyelesaikan kuliahnya dalam 3,5 tahun. Awalnya, ia sempat tak percaya jika dirinya dinobatkan menjadi wisudawan terbaik Fakultas Teknik. Selain lulus pada semester 7, ia pun berhasil lulus dengan mendapatkan predikat cum laude dengan IPK 3,71. Tak hanya itu, anak pasangan Yudha Anggana Agung dan Tri Sakti Handayani ini pernah menjadi finalis Mawapres Tingkat Universitas mewakili Fakultas Teknik. Laki-laki kelahiran Surabaya, 5 Mei 1994 ini memilih membuat media pembelajaran berbasis flash. Skripsinya tersebut berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar untuk SMKN 1 Driyorejo membawa harapan tersendiri bagi Gustav. Harapannya adalah semoga bisa menjadi media pembelajaran yang baik dan dapat mempermudah siswa SMK dalam proses pembelajaran. Perjalanan panjang selama kuliah memang tidak mudah. Hal itu juga dirasakan oleh Gustav. Pernah dulu pada saat UTS mata kuliah Rangkaian Listrik dapat nilai 40, papar alumnus SMAN 15 Surabaya itu. Setelah dia mulai sadar betapa pentingnya kuliah, dia berkomitmen untuk tidak lagi meremehkan semua tugas-tugas kuliah. Walaupun saya UTS Rangkaian Listrik medapat nilai 40, namun di nilai akhir (NA) saya mendapat nilai A, tambah laki-laki asli Surabaya itu. Meskipun selama kuliah ia tidak aktif dalam berorganisasi, kemampuan di bidang Elektronika laki-laki yang hobinya membaca ini tidak diragukan lagi. Gustav pernah menyabet juara 1 bersama Tim Odenics dalam ajang PENS Techno Carnival dalam rangka Dies Natalis ke-26 PENS Mei 2014 lalu. Menurutnya, masa muda adalah masa yang paling cocok untuk memaksimalkan potensi dan juga softskill yang ada. Jangan pernah berhenti untuk belajar, ujar Gustav. Setelah lulus, Gustav ingin melanjutkan S-2 agar mencapai cita-citanya sebagai dosen muda. Keinginan tersebut ia barengi dengan tekad dan optimis untuk berusaha dan berdoa agar bisa bermanfaat bagi orang lain, khususnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya bersumber dari pendidikan, ucapnya mantap. (khusnul)