www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menawarkan sejumlah skema MBKM yang bisa dipilih mahasiswa, di antaranya program Magang dan Studi Independen atau MSIB. Program ini bisa diambil mulai semester enam. Karena itu, mulai semester empat mahasiswa harus mulai memikirkan tempat magang yang cocok.
Agar tidak galau memikirkan tempat magang, Kepala Satuan PKL dan Magang Unesa, Dwi Anggorowati Rahayu, S.Si., M.Si., memberikan beberapa kiat memilih tempat magang yang cocok untuk mahasiswa sebagai berikut;
1. Sesuai keahlian prodi
Dwi Anggorowati Rahayu mengatakan, sebelum memilih tempat magang, mahasiswa harus memahami keahlian prodinya. Misalnya mahasiswa prodi Sastra Indonesia dapat memilih tempat magang di perusahaan bidang penulisan dan percetak, Gramedia contohnya. Ini penting dilakukan agar mudah diterima perusahaan, memudahkan dalam melakukan tugas-tugas di tempat magang dan tentu saja keahlian yang diperoleh di prodi semakin berkembang dan kuat.
“Magang disesuaikan dengan skill yang ingin diperkuat dan diperoleh secara lanjut yang tidak pernah didapatkan di kampus oleh mahasiswa untuk belajar langsung dan mengembangkan potensi diri pada dunia usaha atau industri,” ujarnya.
2. Sesuai bakat dan minat
Setelah mahasiswa memastikan bahwa tempat tujuan magang sudah linear dengan keahlian prodi, mahasiswa penting pula untuk mengecek apakah tempat magang tersebut sudah sesuai dengan bakat dan minat mahasiswa. Karena itu, mahasiswa perlu menggali informasi seputar jobdesknya di tempat magang yang sesuai dengan minat dan bakat.
Misalnya, mahasiswa S-1 Sastra Indonesia yang hobi teater dan drama dapat mengambil tempat atau jobdesk magang di lingkup industri perfilman. “Ini bagus, karena mahasiswa akan mendapatkan banyak pengalaman dan keahlian yang linier dengan bidang yang ditekuni dan bisa digunakan pengambilan data untuk tugas akhir,” terangnya.
3. Pertimbangkan skill atau keahlian
Magang sebaiknya tidak sekadar untuk menggugurkan tanggung jawab, tetapi untuk mengembangkan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan dunia industri. Untuk itu mahasiswa harus mempertimbangkan skill atau keahlian yang akan di dapat. Sehingga mahasiswa memiliki gambaran setelah magang akan mendapat keahlian jenis apa dan akan berkarir di mana nantinya.
“Mahasiswa harus mempertimbangkan keahlian utama seperti kolaborasi, critical thinking, leadership, integritas, kemampuan berkomunikasi, emotional Intelligence, adaptif, juga fast learning. Skill ini harus berkembang dan diperkuat di tempat magang,” beber dosen biologi ini.
4. Pertimbangkan waktu magang
Mahasiswa juga perlu memperhatikan waktu ideal dalam mengambil program magang agar bisa berjalan optimal, sesuai dengan kebijakan program studi dan tidak mengganggu kegiatan akademik. Sehingga harapannya saat magang mahasiswa berpeluang ditarik perusahaan setelah magang.
Waktu ideal bagi mahasiswa untuk magang yaitu semester 6, apalagi bagi prodi non-kependidikan magang atau PKL merupakan hal yang wajib. “Idealnya memang di semester 6 selama 4-5 bulan mahasiswa mengikuti magang. Namun tidak menutup kemungkinan, di semester 5 mahasiswa mengikuti magang seperti magang riset di grup riset, PT lain, dalam kampus, atau Lembaga penelitian. Namun mahasiswa perlu mengecek kebijakan di prodi masing-masing,” bebernya.
5. Tunjukkan kemampuan
Setelah diterima di perusahaan yang disasar, mahasiswa harus cepat beradaptasi dengan ritme kerja perusahaan. Selain itu, berperan aktif dalam menyelesaikan atau menjawab tantangan yang dihadapi perusahaan. “Berikan kemampuan terbaik yang didapat selama kuliah baik itu hard skill atau soft skill harus ditunjukkan. Kalau kerjanya bagus, peluang ditarik perusahaan juga semakin besar,” lanjutnya.
Dia berpesan agar mahasiswa mampu memanfaatkan Magang/PKL ini menjadi salah satu cara alternatif mengembangkan karir yang diharapkan. Magang sejatinya dapat menjadi pintu gerbang untuk bergabung di perusahaan atau dunia usaha yang diidam-idamkan. “Sudah banyak mahasiswa UNESA yang jadi buktinya. Mereka magang langsung ditarik PT KAI, Stechoq Robotika Indonesia, PT. Paragon Technology and Innovation, PT. Edu Digital Asia, SEAMEO QITEP in Language dan lain-lain,” bebernya. []
***
Penulis: Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: