Surabaya- Sivitas akademika Unesa patut berbangga sebab Dewo, robot tim Fakultas Teknik Unesa berhasil menyabet 2 juara sekaligus dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional 2016 di Surabaya Supermall Convention Center,Pakuwon Trade Center Surabaya pada Jum'at-Sabtu (3-4/06/2016). Kontes yang mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ini mempertandingkan lima kategori, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Tim robot FT yang merupakan komunitas robotika ini lahir sejak tahun 2009. Bersama 20 orang anggotanya, Tim Deworobotic berhasil lolos KRI 2016 tingkat nasional setelah menjuarai KRI 2016 Regional IV di Politeknik Negeri Jember. Tiga divisi yang lolos adalah Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda, dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Divisi KRPAI Beroda dengan robot Bimadewa digawangi oleh Amirul Faris, M. Syafiuddin, dan Mukhlas Prasetya dengan pembina Agung Prijo Budijono, ST.,MT. Divisi KRPAI Berkaki dengan robot Dewayani digawangi oleh Fajar Rifa'i, Armanda Hari, dan Slamet Ardiansyah dengan Pembina Joko Catur Condro C.,ST.,MT. Dan untuk Divisi KRSTI dengan robot Azzahraly terdiri dari empat mahasiswa yaitu Risky Wahyu R., M. Maulana Husain, Baasito Trimarwan P., dan Savana Albarqi dengan pembina M. Syariffuddien Zuhrie, S.Pd.,MT. Hari pertama, Tim robot Bimadewa berhasil lolos 18 besar menempati peringkat ke 10. Tim robot Dewayani juga berhasil lolos 20 besar menempati peringkat ke 6. Sedangkan untuk tim robot Azzahraly berhasil lolos 8 besar menempati peringkat ke 5. Semua tim yang lolos akan melanjutkan kompetisi pada keesokan harinya yang semakin sulit dan menantang. Keesokan harinya pertandingan pertama divisi KRSTI tampil menawan dengan lenggak-lenggok tarian yang memukau tak kalah dengan pesaing dari universitas lainnya mengantarkan tim robot Unesa lolos semifinal bersama PENS, ITS, Universitas SAM Ratulangi. "Lihat robot dari universitas lain bagus-bagus, jadi sempat minder tapi itu jadi motivasi kita untuk lebih baik pada sesi selanjutnya."ujar Maulana Husain. Dan penampilan pada babak semifinal Azzahraly terbukti memukau juri hingga akhirnya mendapat juara ke 2. Untuk Tim Robot Dewayani berhasil lolos semifinal dan menempati posisi ke 4. Sedangkan untuk tim Bimadewa harus berbesar hati menerima peringkat ke 10 dan gagal lolos semifinal. "Harapannya kita dapat bersaing dengan tim-tim lain dengan menggunakan alat dan bahan yang sama jadi dalam persaingan tidaklah terlalu sulit. Semoga juga ada regenerasi dari angkatan muda yang meneruskan perjuangan kami." harapan Maulana Husain. (Nely Eka Anjarsari/KK/Humas)