www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan Gelar Cipta Karya bertemakan "Glorious: Beauty in the Nature" di Atrium, lantai 1, Royal Plaza, Surabaya pada Sabtu (17/06/2023). Glorious memiliki arti ‘kemegahan’ dan beauty in the nature berarti ‘keindahan alam’.
Acara tahunan ini merupakan mata kuliah terakhir bagi mahasiswa Tata Rias angkatan 2019 untuk menuntaskan perkuliahan. Kegiatan ini melibatkan enam kelompok yang masing-masing mengusung subtema; Equinox oleh kelompok 1, Quid Melius oleh kelompok 2, Cordelypso oleh kelompok 3, Blissfulness oleh kelompok 4, Ataraxia oleh kelompok 5 dan Starry Night oleh kelompok 6.
Total perias muda UNESA yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu 64 mahasiswa dan menampilkan 64 model wanita yang tubuhnya dipoles cat (body painting) berdasarkan tema yang diusung. Ada yang tampak seperti burung, kupu-kupu, tumbuhan, harimau dan masih banyak lagi.
Beberapa karakter yang disguhkan itu membuat pengunjung seperti menyaksikan berbagai karakter dalam film 'Avatar; The way of Water' garapan James Cameron dan beberapa film besar lainnya. Seperti yang ditampilan kelompok 1 misalnya. Mereka mengusung Equinox yang memiliki arti waktu yang datang saat musim semi.
www.unesa.ac.id
Musim ini menggambarkan keindahan bunga-bunga yang bermekaran dengan suasana alam yang ceria, dan hewan-hewan yang lincah serta lucu, sehingga membawa keindahan dan kebahagiaan orang sekitarnya.
Lewat Quid Melius, kelompok dua menampilkan keindahan dunia yang perlahan bebas dari pandemi Covid-19 dan membuat semua orang merasa bahagia. Angger Damaranti, salah satu perias kelompok ini mengatakan bahwa sektor wisata merupakan ikon yang ditonjolkan kelompoknya.
“Keindahan tersebut kami jabarkan melalui gunung dengan panorama tumbuhan yang rimbun dan hewan yang hidup di dalam lautan, serta ada penyelam sebagai objek yang memberitahukan keindahan di dalam laut kepada manusia di atas permukaan,” ujarnya.
Kelompok 6 pada kesempatan tersebut mengusung gaya rias yang merepresentasikan keindahan dan kemegahan suasana malam hari (starry night). Mereka menampilkan sisi kebahagiaan dan kemewahan flora fauna yang ada di alam pada waktu malam, mulai dari sunset, dilanjut dengan betapa indahnya flora dan fauna itu bercengkrama diselimuti suasana gemerlap bulan, bintang dan aurora.
“Kami ingin menunjukkan kemegahan dan keindahan di malam hari keadaan yang indah begitu cahaya aurora yang terpancar bulan yang terlihat sangat indah dan interaksi hewan dengan tumbuhan pada malam hari yang begitu menyenangkan,” ucap Eni Farliyana, perias elemen Aurora itu.
Karya yang ditampilkan tersebut menuai perhatian dan pujian para pengunjung mall. Sorak-sorai para orang tua terdengar dari berbagai sudut atrium. Mereka memberikan dukungan dengan cara meneriaki dan merekam anaknya ketika di atas catwalk. Bahkan banyak pengunjung yang swafoto atau selfie bersama para model.
Koordinator prodi Pendidikan Tata Rias, Nia Kustianti, S.Pd., M.Pd., mengucapkan rasa senang atas keberhasilan mahasiswa mengerjakan penugasan selama satu semester ini. “Mahasiswa fokus mengerjakan project cipta karya, dan inilah puncaknya. Mereka berhasil memberikan karya terbaik,” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Nia menjelaskan ada tiga kategori penilaian yang diujikan. Pertama, kategori the best fancy yang dilihat dari riasan wajah, pangkas rambut dan keserasian painting. Kedua, kategori the best character yang dinilai dari kesulitan painting, keserasian antara baju dan aksesorisnya, serta pembawaan model dalam karakter yang diperankan.
Kemudian, kategori the best group. Penilaian kategori ini dilihat dari kerjasama dan kekompakan tim, serta riasan masing-masing karakter dalam satu kelompok serasi.
Dekan FT UNESA, Dr. Maspiyah, M.Kes., mengapresiasi persembahan mahasiswanya itu. Dia mengatakan karya-karya tersebut tentu bukan sekadar karya biasa, tetapi benar-benar suatu mahakarya luar biasa rancangan para perias muda UNESA. Besar harapan, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik, dan ketika dilihat di pasaran bisa dipertimbangkan estetika dan penerimaan masyarakat. []
***
Penulis: Fionna Ayu Shabrina
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: