www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA--Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia bersama PT Pegadaian dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan Pemuda bertajuk 'Generasi Muda Berkarya’ di Auditorium, Lantai 11, Rektorat, Kampus Lidah Wetan, pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Madlazim, M.Si., menyampaikan, UNESA PTN-BH memiliki visi menjadi pendidikan tinggi negeri yang tangguh, adaptif dan inovatif berbasiskan kewirausahaan. Semangat ini dimanifestasikan baik dalam program akademik maupun non-akademik
Selain itu juga mewarnai strategi UNESA menjadi kampus yang maju dan mandiri lewat transformasi di bidang usaha. Pun, para dosen dan mahasiswa diberikan penguatan berupa keterampilan berwirausaha baik lewat mata kuliah, MBKM maupun kuliah umum seperti yang dilakukan ini.
"Kami mendorong mahasiswa memahami peluang bisnis dan industri kreatif di bidangnya masing-masing. Dengan kemajuan sekarang, apapun ada segmentasi pasarnya. Seperti bidang olahraga misalnya, ada banyak peluang bisnis yang bisa digarap. Berwirausaha itu tidak sulit kok. Asal mau belajar dan terus belajar," ucap guru besar FMIPA itu.
Senada, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora, Dr. Raden Isnanta, M.Pd., menyebutkan, olahraga bukan hanya soal kemampuan dan fisik. Lebih dari itu dalam keolahragaan ada bisnis-bisnis wirausaha seperti alat-alat olahraga, jasa pelatih, konsultan olahraga, hingga marketplace untuk merchandise. Dengan demikian pemberdayaan pasar olahraga akan semakin baik ke depannya.
"Mahasiswa harus mampu menciptakan inovasi-inovasi yang brilliant agar pasar olahraga Indonesia tidak diambil pihak lain. Jangan hanya bermimpi menjadi tenaga kerja, tapi juga harus mampu menciptakan peluang usaha dan kerja bagi yang lain," ucapnya.
www.unesa.ac.id
Agenda ini dihadiri tiga pemateri. Pertama, Maulana Derifato Achmad, CEO dan pendiri myECO Indonesia. Dia memberikan tips bagaimana mendirikan suatu perusahaan. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memulai dari mana kalian berada. Langkah kedua, dengan menggunakan segala akses yang dimiliki untuk membangun usaha.
Langkah selanjutnya, melakukan apa yang bisa dilakukan terlebih dahulu. Setelah itu, mulai manajemen waktu dan yang terakhir, memanfaatkan jaringan koneksi dan posisi yang dimiliki.
Lebih lanjut, laki-laki yang baru saja diwisuda ini menjelaskan, sebelum mendirikan perusahaan, mahasiswa harus mampu memanajemen dirinya sendiri. Sebagai seorang mahasiswa dan pengusaha istilah ‘membeli waktu’ diperlukan untuk membuat ‘satu hari lebih dari 24 jam’.
Contohnya, ketika ada tugas kuliah dan keperluan usaha yang tidak bisa dipilih salah satu, maka cara yang bisa dilakukan bisa dengan membentuk tim yang bisa membantu menyelesaikan urusan perusahaan, sehingga bisa fokus mengerjakan tugas kuliah.
"Manajemen itu bisa pake 3T atau Task, Time, and Team. Ini penting dimiliki, karena sebelum memanajemen sebuah tim, kelihaian dalam mengelola tugas dan waktu bisa menentukan sebuah usaha. Ekosistem budaya atau lingkungan yang mendukung juga menjadi faktor kesuksesan suatu usaha. Misal kalau di Indonesia itu ada Wirausaha Muda Pemula (WMP) dari Kemenpora,” ungkapnya.
Pemateri kedua, Dr. Mohammad Syahidul Haq, M.Pd., owner Fathan Media dan Djava Catering. Dalam kesempatannya, dia menegaskan, bahwa hal yang pertama kali harus dilakukan dalam membangun usaha adalah menentukan konsep bisnis dengan mengerti kebutuhan pasar. Setelah langkah itu tercapai, lanjut dengan membaca peluang dan menentukan target konsumen, agar bisa langsung melakukan tes pasar dan menyusun rencana bisnis sederhana.
Dalam membangun usaha juga harus memiliki soft skill seperti kemampuan komunikasi, membangun sistem mengelola keuangan, disiplin, dan kemampuan melakukan digital marketing. “Sampai kapanpun usaha kamu tidak akan berjalan sebelum kamu memulainya. Dengan kunci modal nekat, tapi terukur,” ucapnya memotivasi.
Kasubdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UNESA, Ahmad Bashri, S.Pd., M.SI., yang juga jadi pemateri dalam kuliah kewirausahaan kali ini, mengatakan bahwa Business Model Canvas (BMC) menjadi solusi promosi bisnis yang ringkas dan efektif. Ada sembilan elemen yang ada dalam BMC, yakni penentuan customer segmen atau segmen pasar, value proposition atau manfaat produk bagi pelanggan.
Selanjutnya, channel, customer relationship, revenue streams atau cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition. Key resources, Key activities, Key partners, Cost structure atau struktur biaya. “Ini cara paling mudah kalau mau bangun usaha,” ungkapnya. (*)
***
Tim Reporter: Fatimah Najmus Shofa/ Saputra
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: