www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Dosen program Vokasi, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Indarti sangat konsern dalam dunia busana khususnya tentang kain termasuk batik hingga motif-motifnya. Sejak 2013, ia sudah melahirkan puluhan penelitian di antaranya tentang Batik Lukis pada Kain Lycra.
Hasil penelitiannya tersebut selain menjadi laporan dan publikasi ilmiah, juga diimplementasikan dalam bentuk usaha kerajinan batik. Dia baru memulainya tahun lalu, ketika pandemi masih parah-parahnya yang kalau ke mana-mana serba dibatasi itu.
Batik yang diproduksinya memiliki beberapa ciri khas di antaranya menggunakan pewarna alam seperti coklat kayu hingga indigofera atau tarum. Pola yang digunakan yaitu batik klasik. Selain itu, motifnya Suroboyoan, alias merupakan representasi dari kearifan lokal atau tempat-tempat bersejarah Kota Pahlawan.
“Batik yang dihasilkan sudah lumayan banyak, mulai dari batik mlaku-mlaku nang tunjungan, pantai kenjeran, mangrove kenjeran hingga batik semanggi. Batik ini maksud saya untuk menghadirkan aspek Surabaya dalam karya busana agar tetap lestari dan dikenal generasi,” terang Indarti.
Dosen Fashion Design UNESA ini melanjutkan, kerajinan batiknya itu dikolaborasikan dengan salah satu usaha kecil dan menengah atau UKM yang ada di kawasan Doli, Putat Jaya, Surabaya. Kerja sama ini dalam bentuk pelatihan untuk membekali sumber daya manusia UKM tersebut agar makin terampil menghasilkan busana yang makin diterima di pasar.
Setelah itu, pihaknya bekerja sama dalam pengerjaan proyek kerajinan batik. Tujuannya untuk memberdayakan pelaku UKM busana di sana termasuk untuk meningkatkan pendapatan. “Saya kasih proyek ke teman-teman di sana, tujuannya agar teman-teman ini bisa makin berkembang dan proyeknya bisa berkelanjutan,” tuturnya
Batik yang dia kreasikan tersebut sudah tersebar di berbagai customer beberapa daerah. Dia juga kerap mengikuti pameran yang diselenggarakan Pemerintah Kota Surabaya maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Kalau pameran, saya libatkan mahasiswa agar mereka memiliki pengalaman dan punya wawasan tentang pasar busana dan strateginya,” bebernya.
Ke depan, ia ingin memberikan dampak yang besar kepada pelaku UKM lewat berbagai skema kerja sama. Pun, akan terus mengembangkan inovasi batik khas Surabaya sehingga semakin digemari dan laris di pasaran. “Ke depan mungkin akan bekerja sama dengan UKM Batik Surabaya termasuk memperluas jangkauan pasarnya,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Riska Umami
Editor: @zam Alasiah*
Foto : Dokumentasi Indarti dan tim
Share It On: