Kebutuhan cairan tubuh perlu diperhatikan terutama untuk menjaga tubuh tetap seimbang selama menjalankan puasa (ilustrasi/ Andrea Piacquadio/Pexels.com)
Unesa.ac.id., SURABAYA—Kondisi kekurangan cairan saat berpuasa dapat menimbulkan dehidrasi yang berpotensi memicu masalah kesehatan seperti kelelahan, sakit kepala hingga detak jantung tak teratur. Karena itu, kebutuhan cairan harus benar-benar tercukupi.
Dalam memenuhi kebutuhan cairan saat bulan puasa, kebiasaan orang kebanyakan yaitu cenderung mengonsumsi minuman olahan maupun instan seperti minuman isotonik.
Terkait hal itu, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dr. Rahmantio Adi, Sp.PD., menekankan bahwa kebutuhan cairan tubuh sebaiknya diperoleh dari air mineral atau air putih yang diminum sehari-hari, bukan dari minuman lain.
Minuman dengan komposisi minuman isotonik memiliki kandungan gula sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan.
"Kandungan gula yang tinggi memiliki efek seperti sering kencing atau meningkatkan rasa haus. Jangka panjangnya juga berakibat gampang lemas hingga peningkatan berat badan," ungkapnya.
Dalam konteks pentingnya mengatur asupan cairan selama berpuasa, Lini Anisfatus Sholihah, S.Gz., M.Sc, dosen ilmu gizi UNESA menambahkan, konsumsi gula harian sebaiknya tidak melebihi 25 gram atau sekitar 5 sendok makan gula pasir untuk orang dewasa.
Kurangi Minuman Dingin dan Gula
Dia menghimbau agar tidak mengonsumsi minuman yang terlalu dingin, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Apalagi saat berpuasa di bulan yang dingin atau berhujan pada akhir-akhir ini akan memicu seseorang terkena flu.
"Konsumsi minuman es sebenarnya tidak masalah apabila dengan porsi yang wajar, tapi juga perlu diperhatikan kebersihannya agar tidak menimbulkan masalah pada tenggorokan," jelasnya.
Dia menambahkan, kebutuhan cairan dalam sehari yaitu sekitar 2 liter atau setara dengan 8 gelas air mineral. Untuk membagi asupan cairan secara optimal, dosen kelahiran Surabaya ini memberikan tips cara memenuhi kebutuhan cairan saat berpuasa.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan rumus 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas saat malam hari, dan 2 gelas saat sahur.
"Pembagian empat gelas saat malam hari ini tidak langsung diminum sekaligus, bisa dibagi lagi saat habis tarawih dan sebelum tidur," bebernya.
Pembagian jadwal ini bertujuan agar lambung tetap aman untuk makanan utama dan tidak terlalu penuh dengan minuman, yang juga penting sebagai sumber energi. Total asupan cairan dalam sehari sebaiknya mencapai 8 gelas untuk memastikan kecukupan hidrasi selama berpuasa.[*]
***
Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA)
Editor: @zam* (FIP)
Ilustrasi: Pexel oleh Andrea Piacquadio/Pexels.com
Share It On: