www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Sebanyak 14 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjalani program pertukaran mahasiswa di Universitas atau Universiti Malaya, Kuala Lumpur-Malaysia, pada Minggu (22/10/2023). Mereka, bakal belajar banyak hal selama satu minggu di sana.
Sampai di kampus tersebut, mereka langsung disambut dengan The International Conference on Sustainability Education Development (ICSED) 2023. Dalam konferensi tersebut, juga terlibat beberapa dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Salah satunya, Prof. Rooselyna Ekawati, Ph.D., yang pada kesempatan itu memaparkan tentang tingkat implementasi SDGs di Indonesia. Di beberapa kampus Indonesia, termasuk UNESA menjadikan SDGs sebagai bagian dari acuan pengembangan kampus.
“Output yang dikeluarkan di antaranya ada pemakaian panel solar, unit pengolahan limbah air, pupuk kompos, daur ulang sampah organik, penggunaan sepeda hingga berlakunya kebijakan kampus untuk wajib publikasi riset SDGs,” ucapnya.
Selain dosen, para mahasiswa UNESA juga berkesempatan melakukan presentasi di hadapan para dosen dan mahasiswa sejumlah kampus lain itu. Di luar itu, mereka juga menyumbang penampilan kesenian Indonesia.
Dapat Best Paper and Best Poster Award
Berdasarkan pengumuman hasil konferensi di laman resmi Universiti Malaya, dari sekian banyak dosen atau peneliti yang mengirim dan mempresentasikan papernya, terdapat 13 pembicara yang masuk daftar best paper award. Tiga di antaranya merupakan dari UNESA.
Rooselyna Ekawati (Prof. Dr. Ph.D) lewat judul "Examining the TPACK and the Utilization of Mathematical Action Technology with Dynamic Geometry Software: A Case of Prospective Mathematics Teacher" mendapat Best Paper Award: Platinum.
Agung Lukito (Dr. M.S) lewat 'Meta-Analysis of Master’s Thesis Qualitative Research in Mathematics Education' mendapat Best Paper Award: Gold kategori pendidikan.
Neni Mariana (S.Pd., M.Sc., Ph.D) dengan paper 'Do Indonesian Preservice Teachers Need Math ViLab? A Case Study in the Curriculum of Teacher Education Programme' masuk Best Paper Award: Gold kategori pendidikan.
Selain itu, Atik Wintarti (Dr. M.Kom) dari UNESA yang mengusung tema "Prediction of Cognitive and Non-cognitive factors on Academic Achievement of Undergraduate Students" berhasil masuk Best Poster Award.
Wakil Kepala Direktur Departemen Pendidikan Tinggi (Bidang Akademik dan Pengembangan) Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Prof. Dato’ Dr. Norzaini Bt. Azman menuturkan, konferensi internasional ini sesungguhnya diperlukan untuk mempertemukan mahasiswa dan dosen atau peneliti dari berbagai kampus.
Selain itu, juga untuk menampung berbagai temuan, gagasan maupun hasil riset yang diperlukan. Baginya, pertemuan membahas perkembangan ilmu pengetahuan di bidang masing-masing dalam merespons perkembangan dunia penting dilakukan bersama. Ini penting dalam melakukan transformasi.
“Agenda tahun 2030 terkait pengembangan berkelanjutan menjadi salah satu perjanjian global yang sangat relevan. Sektor pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam mendukung capaian SDGs, baik berbekal penelitian, proses belajar mengajar, operasi kampus hingga kepemimpinan,” tandasnya. []
***
Reporter: Joy Nathanael
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: