Seperti yang dilaporkan Surya Online, Koordinator Aksi Erwin Eko mengatakan, kenaikan BBM membuat masyarakat miskin menjadi tertindas sebab banyak dampak negatifnya. "Salah satunya harga logistik juga ikut naik. Ini berarti malah menyengsarakan, apalagi seperti kami anak kos. Sekarang biasanya makan sepuluh ribu sudah dapat es teh tapi sekarang menjadi dua belas ribu. Ini namanya bukan menyejahterakan rakyat justru sebaliknya," katanya.
Aspirasi mahasiswa Jurusan Hukum Unesa tersebut tidak sia-sia. Komisi D DPRD Surabaya menyambut baik atas aspirasi dan perhatian mahasiswa kepada masyarakat kelas menengah ke bawah. "Sangat realistis kalau kenaikan BBM ini dialihkan ke pajak yang lain. Kami akan rapatkan perjuangan adik-adik mahasiswa ini, dengan pimpinan jika perlu sampai ke tingkat nasional," tegas Anggota Komisi D DPRD Surabaya Fatkur Muid. (Syaiful)
Share It On: