Ketua LPPM UPI (tengah), Wakil Rektor III Unesa (kanan), dan Ketua LPPM Unesa (kiri).
Unesa.ac.id., SURABAYA—Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) gelar lokakarya Penyegaran dan Rekrutmen Reviewer Internal Penelitian dan PKM, Bimbing Para Reviewer dan Calon Reviewer pada 21 Januari 2025 di Auditorium lantai 9 Gedung PPG, Unesa, Kampus II Lidah Wetan.
Kegiatan ini mengusung tema “Penumbuhan dan Penguatan Budaya Ilmiah Penelitian dan PKM” yang dibahas dan dikupas tuntas pemateri, Dadang Sunendar (Prof), Ketua LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Sosialisasikan ini dilakukan agar para reviewer dan calon reviewer berpedoman pada visi, misi, tujuan, dan sasaran Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017—2045, untuk mewujudkan visi Indonesia berdaya saing dan berdaulat berbasis IPTEK.
Selain itu juga memprioritaskan penelitian berdasarkan Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020—2024 yang memuat salah satu dari 9 aspek bidang, di antaranya adalah pangan; energi; kesehatan obat; transportasi; produk rekayasa keteknikan; pertahanan dan keamanan; kemaritiman; sosial humaniora, seni, budaya, dan pendidikan; serta multidisiplin dan lintas sektoral.
“Kita perlu menunggu adanya kebaruan tinjauan ulang poin-poin Prioritas Riset Nasional (PRN) pada 2025, yang pastinya diprioritaskan adalah mengedepankan riset-riset yang dapat menyongsong Indonesia Emas!” ujar Dadang Sunendar.
Ketua LPPM Unesa, Muhammad Turhan Yani menyampaikan, tujuan dari adanya kegiatan lokakarya ini untuk sharing informasi kepada para reviewer dan calon reviewer Unesa.
“Ada total 50 calon reviewer yang akan melakukan tes pada siang hari ini, dan total reviewer yang bertugas pada tahun 2024 berjumlah 200 orang. Pada tahun ini LPPM mendapatkan dana tambahan sekitar 5 miliar rupiah, yang akan didistribusikan pada masing-masing 18 skema penelitian LPPM yang salah satu di antaranya termasuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), maupun pengajuan pendanaan riset dari masing-masing fakultas.” ucapnya.
www.unesa.ac.id
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu menambahkan bahwa terdapat peningkatan jumlah kuota pendanaan riset yang signifikan, untuk memfasilitasi penelitian baik dosen maupun mahasiswa.
Juga sekaligus menekankan agar reviewer memahami betul skema yang dipilih dan peringatkan agar tidak mengunggah proposal jelang mendekati tenggat waktu guna menghindari adanya kesalahan teknis di hari-hari terakhir pengunggahan.
Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwasanya tahun 2024 mencatat rekor jumlah publikasi terbanyak sedari Unesa didirikan pada 1964, melonjak hingga sekitar 800-an publikasi.
Ke depannya, 2025 diagendakan menjadi tahun yang mengawali target ‘One Lecturer, One Scopus’dengan memotivasi agar kian banyak dosen pengajar yang diutamakan dapat menjadi 1st author.
“Terlepas dari sekian teori hingga metodologi, harapan utamanya adalah para reviewer tidak hanya sekadar menilai, tetapi juga dapat saling bekerja sama dengan baik dan membangun kolaborasi yang solid, meskipun memiliki keunggulan di bidang masing-masing. Dengan begitu dapat tercipta kesinambungan persepsi di antara reviewer,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menuturkan harapan agar para reviewer lebih bijak untuk memfasilitasi para peneliti mendapat haknya dalam pendanaan.
Ia pun menekankan agar para reviewer dan calon reviewer dapat melaksanakan semua prosedur sesuai standar reviewer yang ditetapkan LPPM sebagai persyaratan mutakhir yang perlu ditaati. Dengan demikian, dapat senantiasa meningkatkan kualitas LPPM Unesa.[*]
***
Reporter: Ahmad Daffa F. (FT), dan Tarisa Adistia (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: