www.unesa.ac.id
Mereka adalah Tim Octavia Herliana yang beranggotakan Christina Eva Puspita dan Muhamad Iqbal Hutanto berhasil meraih Juara 2 Essay Writing Competition. Satu tim lainnya diketuai oleh Nadhira Aisyah Damayanti dengan anggota Anang Bayu Mustiko juga mendapat Best Presentation Essay Writing Competition.
Untuk meraih juara tidaklah mudah. Mereka harus bersaing dengan 10 finalis dari perguruan tinggi lainnya. diantaranya terdapat Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Negeri Malang, dan tuan ruah IAIN Tulungagung.
“Lomba yang kami ikuti kemarin itu juga memberikan kita wadah untuk dapat bertemu sama orang-orang yang interes atau minat yang sama dibidang kepenulisan, jadi lebih banyak sharing juga dengan teman-teman yang lebih berkompeten,” ujar Eva mahasiswa dari Pendidikan Ekonomi Unesa.
Ide atau gagasan yang diajukan dalam lomba essay ini mengenai perpustakaan online 3T berbasis artificial intelegent untuk meningkatkan minat baca siswa. Latar belakang gagasan yang dibuat berdasarkan data yang dilansir Program for International Student Assesment (PISA). Literasi atau minat baca siswa di Indonesia masih sangat rendah dengan posisi urutan ke-62 dari 70 negara. Dilihat dari data tersebut dapat diketahui kondisi literasi yang terjadi di Indonesia masih sangat perlu diperhatikan. Dibawah bimbingan Arief Rafsanjani, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing Akhirnya tercetuslah ide atau gagasan dari perpustakaan 3T berbasis articial intelegent.
Pada perpustakaan online ini, ada 3 fitur yang disuguhkan yaitu T-Bali (Taman Baca Online), T-Fusi (Taman Berdiskusi Online), dan T-Noline (Taman Menulis Online). Jadi siswa tidak hanya membaca buku seperti di perpustakan, tetapi juga dapat berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki minat dan interes yang sama dalam bentuk room chat dan dapat menggunggah hasil tulisan kedalam perpustakaan ini.
“Kuncinya adalah kerjasama tim. Diawal kami lebih mematangkan konsep ide yang diajukan yaitu perpustakaan online ini sehingga berbeda dari perpustakaan yang ada biasanya,” tambah Eva. (Mdna/why)
Share It On: