www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id., SURABAYA—Kemampuan kolaborasi dan adaptasi penting dimiliki anak-anak muda bangsa Indonesia terutama mahasiswa. Itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Dr. (H.C) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A., di hadapan ribuan mahasiswa peserta Kuliah Umum UNESA pada Jumat, 8 September 2023.
Bagi Erich Thohir, kolaborasi merupakan komitmen untuk bersama-sama membangun bangsa ini berlandaskan asas kepedulian. Itulah semangat yang mewarnai pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah yang mengarah pada upaya mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
"Jangan sampai pembangunan ekonomi ini baik, tetapi menimbulkan kesenangan. Itu yang tidak boleh dilakukan. Artinya, kita harus sama-sama," tukas pria yang juga memimpin Kementerian BUMN itu.
Olahraga, lanjutnya, memiliki isu ekonominya yang tidak lepas dari beberapa hal di antaranya; hilirisasi sumber daya alam (industrialisasi pangan), ekonomi digital dan industri kreatif yang di dalamnya ada olahraga.
Olahraga tidak bisa hanya berorientasi industri semata, menjadikannya sebagai bagian dari pemersatu bangsa. Seperti dalam pembangunan dunia sepak bola Indonesia misalnya, tidak boleh hanya euforia juara SEA Games. Yang perlu dilakukan adalah membangun tradisi juaranya.
Tradisi itu bisa lahir kalau terbangun sistem dari atas sampai bawah. Karena itu, pembangunan sepak bola berkelanjutan harus dilakukan bersama. "Dengan kita mempunyai Timnas yang bagus, merah putih bbisa berkibar. Efeknya, bisa dilihat pada waktu Timnas Indonesia lawan Argentina. Merah Putih berkibar, ada pembinaannya dan ekonominya," bebernya.
www.unesa.ac.id
Guna memajukan sepak bola Indonesia, sektor wasit dan pelatih harus diperhatikan. Jepang saja yang jumlah penduduknya di bawah Indonesia, memiliki jumlah wasit dan pelatih yang mencapai 80 ribu orang. Untuk pelatihnya saja bisa 20 ribu lebih.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas wasit dan pelatih itulah, pihaknya menggandeng sejumlah perguruan tinggi LPTK, termasuk UNESA serta Forum Dekan Keolahragaan Indonesia. Dengan begitu, wasit-pelatih memiliki kemampuan yang lebih tinggi lagi, karena melewati pendidikan dua sampai empat tahun.
Menjawab berbagai pertanyaan mahasiswa, Erick Thohir juga menyampaikan pentingnya mindset positif dan kemampuan adaptasi. Dia berpesan kepada mahasiswa untuk terus dan semangat belajar, mengembangkan diri dan memperbanyak pengalaman. Karena, masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak muda dan mahasiswa sekarang.
Kegiatan ini menjadi inspirasi para mahasiswa. Samantha Celia, mahasiswa prodi S1 Biologi mengaku merasa beruntung karena bisa diberikan kesempatan untuk mengikuti kuliah tamu dan bertemu Erick Thohir secara langsung. Dia mendapat banyak wawasan dan motivasi.
Hal yang sama dirasakan Ahmad kesya Javier Kusuma, mahasiswa prodi D4 Kepelatihan Olahraga dan Setyo Dwi Kurniawan dari S1 Manajemen Olahraga. Mereka senang bisa secara langsung menimba ilmu dari salah satu orang penting di Indonesia itu.
Kuliah umum ini dirangkaikan dengan penandatanganan MoU dan MoA antara PSSI dengan 12 Rektor LPTK Se-Indonesia serta Forum Dekan Keolahragaan Indonesia. Selain itu, juga terdapat peresmian beberapa fasilitas olahraga UNESA antara lain: Laboratorium Sepakbola, dan Laboratorium Berkuda.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil PSSI Zainuddin Amali dan jajaran exco PSSI. Juga jajaran rektor LPTK, pengurus Forum LPTK, Dekan Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), pimpinan rektorat, dekan, dosen dan mahasiswa selingkung UNESA. (*)
***
Reporter: Saputra/Riska Umami/Fatimah Najmus Shofa
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: