www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Perekonomian Indonesia dinilai baik-baik saja di tengah ketidakpastian perekonomian global akibat pandemi dan perang. Pondasi kekuatan Indonesia salah satunya ditopang sektor industri kreatif yang dalam hal ini memerlukan peran penting generasi muda bangsa Indonesia.
“Mahasiswa harus punya optimisme, adaptif, banyak belajar dan berkarya serta memiliki growth mindset. Pola pikir ini maksudnya terbuka, belajar hal baru, siap dikritik dan berani menerima tantangan. Moto saya, saya hadapi dan saya atasi,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, B.A., M.B.A. dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan BEM Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), UNESA di Graha UNESA pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Ekonomi Indonesia
Di tengah situasi global yang tak menentu, menurut Erick Thohir, Indonesia mampu bertahan dengan nilai inflasi yang masih kecil dibanding negara lainnya. Bahkan, perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh. "Indonesia akan mendominasi kekuatan ekonomi dunia tahun 2045. Kita punya kekuatan, sumber daya alam, market yang besar, agrikultur dan perikanan serta industri kreatif,” jelasnya.
Industri kreatif menjadi sorotan bagi generasi muda saat ini. Mayoritas penduduk Indonesia saat ini didominasi penduduk 30 tahun ke bawah. Ini potensi industri kreatif dan bisa menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. “40 persen bisnis digital di Asia Tenggara berasal dari Indonesia, dan pertumbuhan startup mencapai 11 persen, peringkat 6 terbanyak di dunia," jelasnya.
www.unesa.ac.id
Sektor Incaran
Pendiri Mahaka Media itu menambahkan, perkembangan zaman dibarengi dengan disrupsi. Sektor pekerjaan mulai bertransformasi bahkan mengalami perubahan. Akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan tergantikan pekerjaan lainnya. “Kita saat ini sudah masuk ke era metaverse dan blockchain yang perkembangannya sangat cepat,“ ungkapnya.
Ada beberapa lapangan pekerjaan yang menjadi sorotan ke depan yaitu data analyse, game developers, AI, content creator, dan beberapa lapangan kerja lainnya. "Indonesia sendir diproyeksikan memerlukan setidaknya 17 juta tenaga kerja yang Tech-savvy atau melek teknologi," bebernya.
Mahasiswa harus punya growth mindset atau individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang. Sedangkan fixed mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat adalah alami. Biasanya mereka ini sering tertutup.
Peran Generasi Muda
"Dunia sekarang mengalami digitalisasi dan ini berkembang ke arah sana. Nah, kecakapan ini yang wajib dimiliki teman-teman mahasiswa bahkan siapapun. Sudah saatnya mahasiswa gerak cepat kuasai apa yang harus dikuasai, agar bisa mencetak blueprint yang baru," ujarnya.
Dia berharap, generasi muda bangsa Indonesia tidak terlelap dengan kemajuan teknologi, tetapi mengambil peran penting di dalamnya termasuk dalam menentukan masa depan ekonomi Indonesia. "Masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda dan mahasiswa. Mulailah ambil peran sekarang, hadirkan terobosan, ciptakan inovasi," pesannya.
Pengembangan Diri
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNESA, Suprapto S.Pd.,M.T mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kesempatan yang harus benar-benar dimanfaatkan mahasiswa. Menyelami ilmu, mencari pengalaman, dan memanfaatkan waktu yang ada untuk mengeksplor diri.
"Seperti yang disampaikan tadi, mahasiswa perlu banyak belajar dan fokus ke pengembangan diri. Ini bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Pemerintah lewat kampus meluncurkan program unggulan yang bisa dimanfaatkan agar mahasiswa siap menghadapi dan menentukan arah bangsa ini ke depan," ucapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dr. Anang Kistyanto, S.Sos.,M.Si mengatakan bahwa ke depan, UNESA akan terus berkolaborasi dan berinovasi untuk mengembangkan dunia digitalisasi. Ini adalah bagian dari upaya untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi dan literasi digital yang kuat. (HUMAS UNESA)
Penulis: Riska Umami/Hasna
Editor: @zam Alasiah*
Share It On: