Michele Simons, profesor dari WSU (merah) bersama jajaran pimpinan FIP dan perwakilan OIA UNESA usai kuliah tamu yang dirangkaikan dengan focus group discussion tentang inovasi pembelajaran dan pelatihan guru bisa literasi dan numerasi.
Unesa.ac.id., SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghadirkan pakar dari Western Sydney University (WSU) Australia dalam kuliah tamu di FIP, pada Sabtu, 16 November 2024.
Kuliah tamu yang mendatangkan Michele Simons, guru besar dan pakar literasi WSU ini dihadiri mahasiswa S-2 dan S-3 selingkung FIP. Pada kesempatan itu, Simons menjelaskan tentang ‘Practice in Teacher Training’ atau Praktik dalam Pelatihan Guru.
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru. Pertama, mempertimbangkan penerapan pembelajaran berbasis kerja (work based learning). Model pembelajaran ini terintegrasi dengan pekerjaan (work-integrated learning), yang bertujuan untuk membekali siswa berupa keterampilan kerja, kesadaran karier, dan mempersiapkan karier.
Kedua, guru harus mencari jalan baru seperti kontribusi dan komplementari dalam kelas. Kontribusi dalam hal ini terkait dengan keaktifan mereka bertanya dari pengalaman mereka sendiri. Komplementari menyangkut bagaimana seorang guru bisa mencocokan pelajaran praktis dan teoritis untuk bisa memudahkan siswa.
“Seberapa baik seorang guru atau mentor, pembelajar, tempat fasilitas belajar, atau pemimpin bisa mengintegrasikan antara pembelajaran praktis dan teoritis, itu yang akan membawa pengaruh,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan tentang kurikulum pembelajaran, pedagogi, dan pelatihan manajemen pada guru. Bersamaan dengan hal ini, ia sharing penelitian yang sedang dilakukannya. Ia berharap akan ada mahasiswa atau dosen dari UNESA yang bisa turut andil dalam penelitiannya terkait kurikulum early childhood atau masa anak-anak awal.
Perwakilan Office of International Affairs (OIA) UNESA, Wulan Patria Saroinsong berharap kegiatan ini menjadi jalan kolaborasi penelitian antara UNESA dan WSU. Dengan begitu akan membawa pengaruh baik juga untuk internasionalisasi lembaga.
“Semoga bisa terjalin penelitian antara Michele Simons dengan dosen atau mahasiswa FIP, lebih baik lagi ketika penelitian itu bisa terhilirisasi dengan baik, sehingga masyarakat bisa merasakan dampaknya,” harapnya.[*]
***
Reporter: Fatimah Najmus Shofa (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim FIP
Share It On: