www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Seminar Nasional Penelitian Tradisi Lisan, Pendampingan Penulisan Jurnal Internasional dan Peluncuran Buku pada Kamis, 15 Desember 2022 di Auditorium Gedung T14 Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini menghadirkan ketua redaksi Harian Surya, ketua umum Asosiasi Tradisi Lisan Pudentia MPSS, dan anggota Asosiasi Tradisi Lisan Jawa Timur. Selain itu, hadir secara luring jajaran dekan FBS, ketua jurusan, sekretaris jurusan, serta penulis buku yang akan turut diluncurkan dan 100 peserta seminar.
Dekan FBS Unesa Dr. Trisakti, M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hajat tahunan FBS yang memang dilakukan di penghujung tahun. Pengambilan tema tradisi lisan tahun ini bertujuan agar dapat menggiatkan dan mengupayakan pelestarian tradisi lisan. "Harapannya dari terlaksananya kegiatan ini kita bisa berdiskusi dan membuka pandangan yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan kita semua," harapnya
Dr. Nadya Afdholy, M.Pd. M.Hum, dosen Universitas Airlangga sekaligus penulis dari beberapa jurnal internasional menjelaskan tentang bagaimana bisa sukses menulis dan menerbitkan jurnal internasional yang selama ini menjadi ‘momok’ bagi akademisi.
www.unesa.ac.id
Dalam membuat artikel ilmiah, penulis harus memposisikan diri sebagai pembaca ahli dan menemukan hal lain dari pembaca awam. Tidak seperti yang dilihat oleh masyarakat pada umumnya dan penelitian diharapkan bisa berbentuk original research atau memuat informasi baru.
Dalam penulisan jurnal, khususnya bagian tinjauan pustaka menggunakan buku bergengsi (buku induk) yang bisa digunakan tanpa terbatas tahun, tetapi maksimal isi 20%. Penulisan berangkat dari fenomena. "Selain itu kita juga harus berhati-hati dalam menyebutkan limitasi dari karya ilmiah yang kita buat, agar tidak merendahkan hasil penelitian kita sendiri. Pemilihan kata dan diksi itu sangat berpengaruh," paparnya.
Dr. Eko Suwargono, M.Hum, dosen Universitas Jember membawa materi ‘Tradisi Lisan Fokus Filologi Naskah Nusantara. Dia mengenalkan jenis dari tradisi lisan seperti tembang, cerita tutur (rakyat), peribahasa, seni pertunjukan rakyat, dan mantra keselamatan yang selama ini banyak beredar di masyarakat. Tradisi lisan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga dapat diarsipkan dan dihimpun sebagai bentuk warisan budaya tak benda.
Adapun materi lainnya yang hadir yaitu Dr. Anas Ahmadi, M. Pd., dosen UNESa sekaligus Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Mandarin yang membawakan materi tentang penerbitan buku sekaligus tips dan trik menulis dan Prof. Dr. Setya Yuwana, MA yang membawakan materi Etnografi.
Acara tersebut dirangkaikan dengan sesi serah terima jabatan Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan Jawa Timur dari Prof. Dr. Setya Yuwana, MA., kepada Dr. Eko Suwargono, M. Hum., yang mendapat amanah menjabat periode 2022-2026. Acara serah terima jabatan ini juga dihadiri Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia, Pudentia MPSS secara daring.
Dia memberikan sambutan dan menceritakan bahwa Asosiasi Tradisi Lisan merupakan lembaga yang telah terakreditasi UNESCO pada tahun 2012. Bermitra dengan Kemendikbudristek, Direktorat Jenderal Kebudayaan yang mencatat pembaharuan tradisi lisan dan pengusungan maestro yang ahli di bidangnya sebagai pegiat budaya.
"Selamat bagi susunan Asosiasi Tradisi Lisan Jawa Timur yang baru. Semoga bisa menjalankan kegiatan dengan sangat baik dan bekerja sama dengan pihak pihak atau mitra. Semoga sukses," ucapnya. Rangkaian acara ditutup dengan peluncuran 49 judul buku yang ditulis oleh dosen Fakultas Bahasa dan Seni Unesa serta pemotongan nasi tumpeng sebagai bentuk rasa syukur. [HUMAS UNESA]
***
Penulis : Hiline
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: