www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan yudisium periode ke-106 di Auditorium, lantai 3, Gedung G6 FEB, Selasa, 20 Juni 2023. Yudisium kali ini, FEB menghasilkan sebanyak 185 lulusan yang terdiri dari program sarjana dan magister. Dekan FEB, Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si menyampaikan selamat kepada seluruh peserta yang sukses merampungkan studinya dan layak menyandang gelar.
Dia berpesan kepada para lulusan untuk terus mengembangkan diri meski sudah di kampus lagi. Menurutnya, terus belajar adalah tanda kalau seseorang itu masih hidup. Kalau berhenti belajar, itu sama saja seperti mulai 'menggali kuburan' untuk masa depan sendiri.
Learning Agility dan Adaptasi
www.unesa.ac.id
Prof Anang melanjutkan, learning agility atau kecepatan dalam belajar harus dimiliki para lulusan. Sebab, dunia cepat berubah yang menuntut setiap orang cepat belajar dan beradaptasi. Adaptasi di sini tidak semata mengekor, tetapi juga memimpin sebuah perubahan lewat kreativitas dan inovasi berkelanjutan.
"Era sekarang sangat menantang. Ini disebut dengan era VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity). Selain kemampuan belajar, para lulusan UNESA juga harus memiliki adaptabilitas karir. Pada era ini juga, gelar tak menjamin kesuksesan, tetapi kompetensi yang menjadi kunci," tandasnya.
Pada kesempatan itu, FEB mengumumkan 8 lulusan terbaik bidang akademik dan non-akademik. Lulusan terbaik akademik diraih Luthfi Rezang Roy Vansyah. Sedangkan lulusan terbaik nonakademik didapat oleh Marsha Cantika (TKM 2.715). Mereka diganjar penghargaan dan dana pembinaan.
Luthfi Rezang Roy Vansyah mengungkapkan rasa senangnya bisa dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Menurutnya, itu semua tidak lepas dari bimbingan para dosen dan dukungan teman-teman kelas serta yang paling utama adalah orang tua.
"Mewakili teman-teman angkatan lulusan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada segenap sivitas akademika FEB yang telah membimbing dan memberikan arahan selama proses perkuliahan hingga sampai di tahap ini," ucapnya.
Skillset jadi Kunci
Pada hari yang sama, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) juga menggelar Yudisium program Sarjana dan Pascasarjana periode 1 tahun 2023, di Auditorium lantai 3, Gedung I08, FISH, Kampus Ketintang pada Selasa (20/06/2023).
Pada Yudisium ini, FISH mengusung tema "Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Siap Mandiri, Meraih Peluang Dunia Kerja dan Memenangkan Persaingan Global". Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., Dekan FISH turut memberikan selamat atas berbagai pencapaian para lulusannya tersebut.
www.unesa.ac.id
Dekan menyampaikan, IPK yang bagus hanya dapat mengantarkan lulusan sampai di tahap seleksi wawancara, setelah itu softskill-lah yang menjadi kuncinya. "Saya tetap mengatakan IPK itu penting, tetapi kemampuan berupa hardskills dan softskills di balik IPK itu menjadi kunci," tekannya.
Pada periode ini, FISH ‘meyudisiumkan’ 270 lulusan sarjana dan 5 lulusan Pascasarjana dari berbagai prodi. Adapun lulusan berprestasi atau IPK tinggi FISH periode ini yaitu Eni Febrianti dari Ilmu Administrasi Negara, Prima Rahman dari Pendidikan Geografi, dan Shanen Almaden Burgundy dari Ilmu Hukum.
Selain penghargaan akademik, FISH juga memberikan penghargaan non-akademik kepada Dhiyaul Auliyah dari Sosiologi, Jelita Nurrachmawati dari Pendidikan Geografi, dan Eni Febrianti dari Ilmu Administrasi Negara. Mereka mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan. []
***
Penulis: Asmaul Khusnah/Farhan Bachtiar
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: