www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id SURABAYA-Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mendatangkan profesor dari Thailand dalam kuliah umum yang dihadiri puluhan peserta dari mahasiswa maupun dosen di Auditorium Gedung 06 Lantai 4 FIP pada Senin, 6 Maret 2023. Pakar yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Assoc. Prof. Narong Kiettikunwong; Assoc. Prof. Dr. Pennee Narot dan Mr. Pongmanut Deeod. Mereka berasal dari Khon Kaen University, Thailand.
Profesor Narong menyoroti persoalan inklusi pendidikan dalam menghadapi tantangan era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). “Empat aspek ini seringkali berkaitan dengan sistem pendidikan yang berlaku, bahkan menjadi tantangan dalam menyikapi keadaan dunia yang terkadang sulit untuk diprediksi,” ucapnya.
Menurutnya, terdapat berbagai aspek penting yang mempengaruhi implementasi pendidikan Inklusi ke depan, yaitu perubahan ideology, sistem manajemen, manajemen diri, mekanisme manajemen dan support, dan intervensi manajemen pemerintah.
Prof. Narong Kiettikunwong berharap semua orang harus membuat perubahan pendidikan untuk lebih baik dari segi mental, fisik, dan pola pikir untuk menjadi pribadi yang kuat. Selain itu, dalam menghadapi VUCA seorang pendidik harus membuat inovasi, berkolaborasi, dan bertransformasi dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi.
Dia menambahkan, pendidikan inklusi tengah menjadi bagian dari prioritas lembaga pendidikan di berbagai dunia. Saat ini, pendidikan inklusi terus berkembang dan terus diupayakan untuk menyebarluaskan akses dan meningkatkan kualitas akses. UNESA memiliki keunggulan dalam bidang disabilitas yang tentu memiliki peran sebagai penggerak kemajuan pendidikan inklusi.
“Pendidikan inklusi ini tanggung jawab kita bersama di berbagai negara sehingga terwujud kesadaran global untuk sebuah komitmen atas akses pendidikan inklusi yang berkualitas. Karena itu, kuliah umum seperti ini bagian dari sinergi selain dari kerja sama di aspek lainnya,” katanya.
www.unesa.ac.id
Pada kesempatan itu, Pennee Narot menjelaskan bahwa intervensi pemerintah merupakan faktor yang sangat penting dalam menstimulasi pembentukan dari inklusi pendidikan. Hal ini dikarenakan semua keputusan pendidikan sesungguhnya berkaitan dengan apa saja yang perlu disediakan pemerintah bagi kebutuhan masyarakatnya.
Dia juga sempat menawarkan buku yang bisa jadi referensi mahasiswa dalam memahami topik inklusi pendidikan di antaranya seperti “Interdisciplinary Perspectives on Special & Inclusive Education in Volatile, Uncertain, Complex & Ambiguous (Vuca) World (Vol.20)”.
Usai kuliah umum, FIP dan Khon Kaen University menjalin kerja sama penguatan implementasi tridarma perguruan tinggi di dua belah pihak. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si menyampaikan apresiasi kepada para narsumber atas sharing pengetahuan dan sinergi yang terjalin. Dia berharap, sinergi ke depan semakin produktif dan meningkatkan kualitas riset dan publikasi. []
***
Penulis: Joy Nathanael/Farhan Bachtiar
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: