www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Mahasiswa S-1 Sastra Indonesia angkatan 2021, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar "Festival Film Sastra Indonesia VI" di Siola Mall Pelayanan Publik, Surabaya pada 16 Desember 2023.
Kegiatan ini mempersembahkan empat film pendek yang diadaptasi dari cerpen Kukila karya Aan Mansyur sebagai bentuk tugas akhir dari mata kuliah ekranisasi yang diampu Dr. Ririe Rengganis, S.S., M.Hum.
www.unesa.ac.id
Film pertama berjudul "Mini" yang dibawakan kelompok Manunggal Production, menceritakan hubungan terlarang antara Erwin seorang bos properti yang kaya raya dengan perempuan bernama Mini asisten rumah tangganya.
Suatu hari bumbu-bumbu cinta mulai terjalin antara keduanya. Dari yang awalnya hanya sebatas mengurus rumah, menyuguhkan kopi dan nasi goreng seafood kemudian berubah menjadi malapetaka.
Erwin mulai bersetubuh dengan Mini, keduanya melakukan perbuatan haram itu berkali-kali di kamar tidur, di kamar mandi, bahkan di dapur sekalipun. Hingga pada suatu ketika mini mengeluh karena perutnya sakit dan mual-mual.
Tentu hal tersebut membuat Erwin mulai ketakutan sebab bisa jadi pembantu cantiknya itu hamil. Sebagai seorang bos Erwin mengupayakan berbagai cara untuk menyingkirkan bukti meski banyak media mulai memberitakan desas-desus skandalnya.
Hal itu diperparah dengan gosip yang tersebar di kalangan karyawan kantornya. Bagi Erwin tak layak seorang pembantu rumah tangga mengandung anak darinya.
Di sisi lain iming-iming akan dinikahi oleh Erwin terus menghantui pikiran Mini. Namun Erwin yang gelap mata langsung membunuh Mini dengan minuman beracun dan membungkus mayat perempuan malang itu dalam trashbag.
Perbuatan kejinya tersebut tidak dilakukan sendirian, supir pribadinya bernama Sikki dipaksa patuh menuruti permintaannya untuk membuang mayat Mini ke sungai dan bersumpah agar tidak menyebarkan kejadian ini. Dengan segepok uang, Sikki juga diminta untuk segera pergi mencari penghidupan baru dan tidak lagi kembali bekerja untuk Erwin.
Sikki yang sejak lama memendam rasa cintanya terhadap Mini hanya bisa menghela nafas dalam penyesalan. Namun alih-alih menuntaskan perintah bosnya, Sikki malah menyelamatkan Mini dan membawanya ke dalam kosnya.
Setelah beberapa jam meninggalkan kos untuk keperluan lain, Sikki yang kembali ke kos dikejutkan dengan menghilangnya Mini dari hadapannya, dan secara mengejutkan Mini berada di atas kasur kamar tidur Erwin di pagi hari ketika bos properti itu bangun dari tidurnya.
Kemudian film kedua berjudul "Tiba-Tiba Aku Florentino Ariza" yang diadaptasi oleh kelompok Kaledra Productions. Menceritakan seorang mahasiswa tampan bernama Jeki yang setiap hari didatangi oleh Kukila Bu Dokter cantik, yang selalu memberi makanan saat bertandang ke kos Jeki.
Karena terlalu sering berkunjung ke kos, timbul lah benih-benih cinta antara keduanya yang lambat laun menyeret mereka ke dalam hubungan terlarang. Bau-bau perselingkuhan pun terendus oleh suami Kukila, ia memergoki istrinya tengah bermesraan dengan Jeki di kos.
Cekcok ketiganya berlangsung hebat, baku hantam antara Jeki dan suami Kukila terjadi begitu cepat. Semua berakhir ketika Jeki bangun dari tidur dan menyadari bahwa segalanya adalah mimpi serta dejavu semata.
Lalu film ketiga berjudul "Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan" yang dipersembahkan oleh kelompok Sandyakala.
Menceritakan Hana, budak korporat yang memiliki suami mandul tetapi keluarganya berjalan dengan bahagia. Namun suatu hari diam-diam sang istri berselingkuh dengan teman kantornya sendiri. Perselingkuhan tersebut berjalan mulus sampai-sampai suami Hana tidak menyadarinya.
Di Senin pagi yang cerah Hana dan suami melakukan piknik di taman, dialog yang awalnya romantis tiba-tiba berubah menjadi saling melontarkan amarah. Hana kembali lebih dulu karena geram terhadap sikap sang suami yang tiba-tiba saja tempramental.
Naas, Hana justru mengalami kecelakaan yang menyebabkannya meninggal. Sang suami yang mengetahui hal tersebut langsung syok dan menyesal, bahkan setiap saat ia selalu memandangi benda-benda peninggalan sang istri.
Di akhir cerita, secara kebetulan suami Hana dan rekan kerja Hana bertemu untuk berziarah di pemakaman Hana, keduanya kemudian bertengkar dan adu pukul setelah identitas perselingkuhan terbongkar.
Lalu yang terakhir ada kelompok Siwaratri Productions dengan film pendek berjudul "Lima Pertanyaan Perihal Bakso".
Menceritakan seorang laki-laki bernama Basco Marauleng, yang mencintai seorang perempuan satu sekolahnya bernama Ratih. Pernah sehari ia melihat Ratih sedang makan bakso, karena menurut informasi yang didapat Uleng, ia sangat menyukai Bakso. Ketika itulah Uleng berani dan menghampiri Ratih untuk mengajaknya berkenalan.
Akan tetapi, tiba-tiba muncul seorang laki-laki dengan penampilan yang menakutkan, tato dengan gambar menyeramkan, membuat Uleng takut, dan ternyata itu adalah ayah Ratih. Hari demi hari Uleng mengajak Ratih makan bakso, namun setiap makan bakso, Ratih selalu dijemput dahulu baik dengan ayahnya maupun bawahan ayahnya. Karena itulah, Bambang yaitu ayah Ratih segera mencari seluruh informasi tentang Uleng.
Sampai akhirnya diketahui bahwa, keluarga Uleng menentang perintah yang diberikan oleh antek Bambang, dan dari situlah permasalahan hidup Uleng muncul. Ibunya yang ditahan, ayahnya yang dibuat pingsan, dan dirinya ditangkap untuk dijadikan antek selanjutnya.
Satu tahun ia melakukan pelatihan di pusat pertahanan, dan akhirnya ia resmi untuk menjalankan tugas dengan dibantu Ucil atau nama samaran Petromax 30. Target pertama yang harus dihadapi adalah seorang guru. Guru yang ternyata hanya mengikuti perintah kepala sekolah mengenai modul pelajaran, namun naasnya ia tetap tertangkap, bukan kepala sekolahnya.
Setiap hari Ucil menangkap dan membuat pingsan target yang sudah dikejar, kemudian membawanya ke markas yang hanya untuk eksekusi dan tidak ada orang yang mengetahuinya. Uleng juga setiap hari mengasah pisau dan pistol yang akan digunakan. Ia juga membuka usaha warung bakso, untuk menyamar menjadi intel.
Sampailah suatu hari, ia mendengar kabar bahwa ibunya dibunuh, ia marah, karena kemarahannya itu Ucil dan Uleng membuat rencana supaya Bambang hancur. Karena tidak ingin lagi banyak orang yang dibunuh Bambang. Uleng juga membuat perjanjian dengan Ratih, karena ia bertemu kembali ketika Uleng menjual bakso, dan Ratih dengan keluarganya sering makan di sana.
Ratih yang setuju pun, membuat ayahnya, Bambang pun mati, dan karena banyak orang yang membenci Bambang, Uleng membawa kabur Ratih. Bagaimana dengan Ucil? Ia tetap tinggal di tempat itu dan mengurus kekacauan yang ada, sampai telah menjadi pengganti Bambang. []
***
Reporter: Rachmaddani Rizki Saputra/Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas
Share It On: