www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya menggelar Yudisium ke-102 secara virtual pada Kamis, (28/10/2021). Dengan mengusung tema ‘Yudisiawan ke-102 FIP UNESA Siap Bersatu, Bangkit dan Tangguh untuk Indonesia Maju’ yudisium kali ini dihadiri Drs. Mochamad Nursalim, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan beserta segenap jajaran wakil dekanat dan senat selingkung fakultas.
Pada periode ini, FIP meluluskan sekitar 390 yudisiawan yang dari berbagai jurusan. Rinciannya, Bimbingan Konseling sebanyak 27 yudisiawan, Kurikulum Teknologi Pendidikan sebanyak 10 yudisiawan, Jurusan PLS sebanyak 27 peserta, Jurusan PLB sebanyak 52 yudisiawan, Jurusan PGSD sebanyak 76 yudisiawan, Jurusan PGPAUD sebanyak 32 yudisiawan, Psikologi sebanyak 147 peserta dan Jurusan Management Pendidikan sebanyak 19 yudisiawan. Dari jumlah itu, sebanyak 80.2 % di antaranya berhasil lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.
Tiga yudisiawan berprestasi yang memperoleh IPK tertinggi di Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu Dinarayu Aldililla memiliki IPK 3.87 dari Jurusan Psikologi, Restu Anggada Cipta meraih IPK 3.84 dari Jurusan Management Pendidikan dan Indri Dwi Kurniasari IPK 3.83 dari Jurusan PGSD.
Selain penghargaan bagi peraih IPK tertinggi, terdapat pula para yudisiawan yang berhasil menggores prestasi tertinggi di bidang non-akademik. Mereka adalah Andika Cahyadi dari Jurusan PGSD, Amalya El Fatihah Djovana dari Jurusan BK, dan Alsheta Marcha Nurriyana Jurusan Psikologi. Masing–masing dari yudisiawan berprestasi mendapatkan hadiah berupa sertifikat dan uang pembinaan.
“Para yudisiawan harus terus memantaskan diri untuk menghadapi masalah-masalah, anda harus menjadi luar biasa, bukan biasa–biasa saja. Teruslah berkarya dan berkontribusi untuk tanah air,” tandas dekan FIP. Ia mengingatkan kepada yudisiawan untuk siap menghadapi berbagai tantangan–tantangan yang akan di hadapi ke depannya. Lebih jauh, dalam sambutannya Ia juga menegaskan bahwa para yudisiawan ini akan menghadapi berbagai perubahan dan dinamika selaras dengan adanya revolusi industry 4.0, pandemi dan society 5.0.
Dia mendorong para yudisiawan untuk tak henti-hentinya mengembangkan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki. “Tentu, yang harus saudara lakukan adalah kembangkan kemampuan saudara, jelajahi potensi–potensi baru, jaga perasaan senang dan bahagia, jaga iman dan keyakinan dan jangan pernah menyerah teruslah berkarya,” pesannya. (Hasna/zam*)
Share It On: