www.unesa.ac.id
Dekan FMIPA, mewakili rektor secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau berharap agar seminar ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peserta. Selain itu, Dekan FMIPA juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa jurusan kimia Unesa, khususnya yang sedang melakukan penelitian. Beasiswa ini didapat dari iuran anggota Ikatan Alumni (IKA) Kimia Unesa.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Dr. Akhmad Sabarudin, S.Si., M.Sc., Pakar Molecular and Material Science dari Universitas Brawijaya, Dr. Sukro Muhab, M.Si., Pakar High Order Thinking Skills dari Universitas Negeri Jakarta, dan Prof. Dr. Titik Taufikurohmah, Pakar nano material dari Universitas Negeri Surabaya. Akhmad Sabarudin dalam presentasinya menyampaikan terkait Polimer Organik Monolith, Sukro Muhab menjelaskan tentang adanya tantangan abad 21, sedangkan Titik Taufikurohman menyampaikan tentang kewirausahaan dan ekonomi kampus.
Sukro menjelaskan bahwa kualitas seseorang bergantung pada aktivitas otaknya. Hal ini merupakan salah satu solusi dalam menghadapi tantangan abad 21, diantaranya revolusi industri 4.0, ancaman ideologi, kesenjangan dunia pendidikan, dan lainnya.
“Otak manusia tidak tergantung dari keturunan atau genetiknya, tetapi tergantung dari aktivasi otaknya,” jelas Sukro.
Sementara itu, Titik menegaskan bahwa hal yang paling mendasari keberhasilan dalam perekonomian dan kewirausahaan adalah ide yang dipatenkan.
“Semua ide para peneliti jika sudah ditemukan, maka harus segera dipatenkan, karena proses itu pasti akan mengikuti segalanya,” ujarnya. (FBR/IC/ay)
Share It On: