Rabu (19/11/2014) kemarin, Program Studi Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Unesa menjadi salah satu pengagas Forum Studi Sastra Indonesia. Kegiatan itu berlokasi di gedung pertemuan Poerbatjaraka FIB Universitas Gadjah Mada dan dihadiri oleh 18 perguruan tinggi; Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas (Unand), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (UPI), Universitas Jenderal Soedirman Jawa Tengah (Unsoed), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD), Universitas Diponegoro Semarang (Undip), Universitas Udayana Bali, Universitas Bengkulu, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Negeri Jember (Unej). Dua orang delegasi yang hadir sebagai perwakilan dari Unesa adalah Jack Parmin, M. Hum. dan Anas Ahmadi, M. Pd. Jack Parmin, M. Hum, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia menjelaskan, pertemuan itu dimaksudkan untuk bertukar pikiran dalam pengembangan Prodi Sastra Indonesia termasuk kemungkinan pembentukan Asosiasi Prodi Sastra Indonesia. Pertemuan ini untuk menyikapi akan diberlakukannya kurikulum berbasis KKNI secara nasional pada tahun 2015. Pertemuan ini sebagai langkah awal utamanya demi kepentingan prodi sastra Indonesia se Indonesia. Hasil akhir dari pertemuan ini adalah untuk mencoba menyamakan persepsi tentang banyak hal yang berkaitan dengan prodi sastra Indonesia, ujarnya. Pria kelahiran Jombang itu juga menambahkan, semua Prodi Sastra Indonesia harus memiliki pandangan yang sama dalam segala aspek. Penyamaan persepsi tentang prodi, mulai dari kurikulum hingga implementasinya sehingga lulusan Sastra Indonesia sekurang-kurang memiliki kompetensi yang kurang lebih sama di mana pun mereka berkuliah di seluruh Indonesia, tambahnya. (rudi/SR)