Profesor dari The Open University, UK (tengah) memberikan sejumlah penguatan dalam FGD yang dihadiri para guru dan kepala sekolah Labschool UNESA.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Lembaga Labschool UNESA gencar melakukan peningkatan kualitas melalui penguatan SDM dan transformasi pembelajaran. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan yaitu mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Gedung Rektorat lantai 9, Kampus 2 Lidah Wetan.
FGD dengan tema “Enhancing School Quality: Strategies for Success” ini menghadirkan Kieron Sheehy, profesor dari The Open University of UK sebagai pemateri bersama guru besar sekaligus Direktur Lembaga Labschool UNESA, Sujarwanto.
Acara ini berfokus pada strategi, penanganan dan peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran melalui penguatan sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Pada kesempatan itu, Sujarwanto mengharapkan kepala sekolah yang menjadi peserta bisa termotivasi dan terdorong untuk mencari terobosan baru, baik dari segi kebijakan maupun praktik pembelajaran di sekolah.
Profesor sekaligus Direktur Lembaga Labschool UNESA, Sujarwanto menekankan bahwa peningkatan mutu sekolah dimulai dari peningkatan kualitas pembelajaran di kelas sebagai daput inti dari proses pendidikan.
Menurutnya, kepemimpinan yang efektif tidak bisa dijalankan secara individu. Sebaliknya, diperlukan kolaborasi tim dalam konsep sharing leadership, yang berfungsi untuk memperkuat kerja sama tim dan mendorong terciptanya strategi yang lebih baik dalam meningkatkan mutu sekolah.
Dalam sesi diskusi, Kieron Sheehy atau yang akrab disapa Prof Kieron sharing tentang konsep pendidikan berbasis minat siswa yang telah diterapkan di UK. Di sana, sekolahnya dibagi menjadi sekolah yang berfokus pada minat para siswanya.
Sistem tersebut memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal berdasarkan minat yang mereka miliki sejak dini.
Kendati sistem tersebut masih dipertanyakan kemungkinan penerapannya di Indonesia. Namun, dia mendorong para guru untuk mempertimbangkan tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi dalam adaptasi konsep tersebut di lingkungan pendidikan Indonesia.
Dalam FGD ini, peserta dari unsur guru dan kepala sekolah medapatkan wawasan bagaimana pendidikan di UK diterapkan berbasis minat siswa.
Diskusi ini memunculkan berbagai respons dan ide dari para guru, termasuk pentingnya memperhatikan kondisi lokal dan budaya pendidikan Indonesia, yang cenderung menerapkan sistem umum bagi seluruh siswa.
Para guru pun diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut bagaimana pendekatan berbasis minat ini dapat disesuaikan dengan konteks Indonesia untuk peningkatan mutu pendidikan di masa depan.
FGD ini diharapkan dapat menyamakan persepsi mengenai pengelolaan sekolah yang efektif dengan cara mencari pola yang mendukung realisasi visi dan misi menuju sekolah bereputasi internasional.
“Pada akhirnya, kepala sekolah dapat menyaring dan menganalisis informasi yang didapat dalam FGD ini, lalu mereformulasi cara pandang untuk menerima tantangan inovasi yang berkembang,” harap Direktur Lembaga Labschool UNESA.[]
***
Reporter: Prismacintya (FBS) dan Dewanda (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: