Jajaran pimpinan lembaga labschool Unesa dan pimpinan sekolah memberikan penguatan dan pengarahan dalam pembekalan program Sister School labschool UNESA.
Unesa.ac.id., SURABAYA–Labschool UNESA terus memperkuat posisi dan rekognisinya di level internasional lewat berbagai terobosan program yang gencar dilakukan. Salah satu program internasional Labschool UNESA yaitu sistem school di Malaysia dan Thailand yang sudah memasuki angkatan kedua.
Untuk program sistem school angkatan kedua diikuti sebanyak 13 siswa dengan rincian 10 siswa SMP dan 3 siswa SMA Labschool UNESA. Mereka didampingi sejumlah guru dan akan berangkat pada 3 Juli hingga 9 Juli 2024.
Rombongan siswa yang akan berangkat tersebut mengikuti pembekalan di Auditorium lantai 11 Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, pada Jumat, 21 Juni 2024. Orang tua siswa turut mendampingi anaknya dalam kegiatan tersebut.
Direktur Lembaga Labschool, Prof. Sujarwanto, M.Pd., dalam pengarahannya mengatakan, dalam program ini, para siswa dan guru Labschool memiliki agenda benchmarking dengan berbagai sekolah, seperti Hatyaiwittayakarn School, Hat Yai Somboonkulkanlaya School, Warraphat School.
Direktur lembaga labschool UNESA Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd. memberikan arahan dan pentingnya program ini baik bagi siswa maupun labschool.
Selanjutnya, akan berkunjung di Thaksin University, kemudian mampir ke Songkhla Oldtown salah satu destinasi wisata populer di Thailand. Pun, mereka akan menjajaki floating market Hatyai yang ada di 'Negeri Gajah Putih' itu.
Guru besar FIP itu menambahkan, program sister school di Malaysia dan Thailand ini merupakan kegiatan Labschool UNESA yang kedua. Program ini merupakan pertukaran siswa dan guru dalam rangka menjalin kerja sama di bidang pendidikan di tingkat internasional.
Program ini merupakan salah satu cara untuk menuju sekolah berstandar internasional agar dapat bersaing secara global.
"Semoga lebih banyak lagi kerja sama di berbagai negara dengan Labschool UNESA, sehingga dapat meningkat kualitas layanan pendidikan serta meningkatkan kualitas sumber daya siswa dan guru di sekolah," harapnya.
Terdapat perbedaan program sister school yang pertama dan yang kedua kali ini, yaitu terletak pada lokasi sekolah yang dikunjungi. Batch pertama lebih banyak aktivitasnya di Thailand, sedangkan batch 2 ini lebih banyak di Malaysia.
Tibanya di Malaysia, para rombongan siswa Labschool UNESA berkunjung di Chewy Jetyy, kota tua yang ada di Negeri Jiran itu. Selain itu mereka juga melakukan kegiatan English Camp di Bukit Bintang serta ditutup dengan mengunjungi Georgetown Old Town Road.
Salah satu orang tua siswa labschool UNESA turut memberikan penguatan seputar rencana dan kegiatan yang dilakukan anak-anak mereka di Malaysia dan Thailand.
Wilona, salah satu siswi SMP Labschool yang ikut dalam program sister school, merasa senang dan bangga dengan program ini.
"Saya berusaha untuk mempersiapkan kesehatan dan logistik agar pada saat keberangkatan ke luar negeri yang pertama kalinya dapat berjalan dengan lancar," ucapnya.
Senada dengan hal tersebut, Eri Yudha Laksana salah satu wali murid dari siswa yang mengikuti program sister school menyatakan, program ini sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman, wawasan dan kemampuan bahasa Inggris anaknya.
"Bahasa Inggris yang didapat di kelas dapat diterapkan ketika mereka berkunjung di 2 negara tersebut.
Semoga anak saya ketika pulang nanti, dapat semakin luas wawasannya tentang alam, budaya dan bahasa negara lain. Semoga, para siswa mampu bersaing dengan siswa negara lain," harapnya. []
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP) dan Zakariya Putra Soekarno (FISIPOL)
Editor: @zam*
Foto: Dokumentasi Tim HUMAS UNESA
Share It On: