Tim Glucofine Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
Unesa.ac.id, SURABAYA—Tim PKM VGK UNESA atau tim Glucofine menggagas sebuah alat pemesan makanan mandiri yang terintegrasi dengan Artificial Intelligence sebagai pendeteksi kadar gula darah konsumen.
Mereka adalah Ariyadi (S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Fitriana Amelia Dewi (S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Indah Tri Widadari (S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Keysha Berlian Santoso (S1 Gizi), dan Tanti Cahayaning Pertiwi (S1 Senu Rupa) dengan didampingi oleh Dosen Fakultas Bahasa dan Seni, Ika Anggun Camelia, S.Pd, M.Pd.
Alat tersebut diberi nama Glucofin, yang bertujuan untuk meminimalisir kenaikan angka penderita penyakit gula darah disertai pengondisian pola makan pada alat pemesan makanan mandiri (Self Order Kiosk).
”Desain Glucofin yakni berbentuk mesin Self Order Kiosk yang dilengkapi dengan fingerscan untuk medeteksi kadar gula darah pada konsumen sehingga Artificial Intelligence dapat merekomendasikan beberapa menu pada konsumen” ujar Ariyadi selaku Ketua Tim.
Mahasiswa PBSI itu menjelaskan, pada proses pemindaian sidik jari untuk mendeteksi gula darah dibantu dengan sensor spektofotometri sehingga pendeteksian kadar gula darah dilakukan secara non-invassive.
Ia menambahkan, rincian menu yang dihasilkan oleh Artificial Intelligence terdapat tiga bagian yakni menu rekomendasi, yang sesuai dengan kadar gula darah konsumen; menu khusus penurun gula darah, yang mengandung kadar gula yang sedikit; dan menu umum, yakni menu yang disediakan secara normal oleh kedai.
”Adanya menu umum juga bertujuan untuk tidak membatasi hak konsumsi pada konsumen, sehingga konsumen dapat memilih menu sesuai yang diinginkan. Selain itu, Glucofin dilengkapi dengan tiga fitur tambahan yaitu Lihat Kondisi, Sobat Fine dan Edukasi” ucapnya.
Ariadi menuturkan fitur unggulan pertama yaitu fitur Edukasi berisi informasi medis berupa barcode di mesin self-order dengan cara konsumen melakukan pemindaian melalui handphone, kemudian diarahkan ke web khusus.
Selanjutnya pada fitur SobatFine adalah kecerdasan buatan dengan memakai format percakapan melalui Artificial Intelligence. Fitur SobatFine berfungsi untuk membantu mendiagnosis, mencegah, dan mengontrol pengguna dengan cara menjawab segala keluhan.
Sedangkan fitur informasi medis berisi tampilan beberapa video seputar kesehatan gula darah, penyakit gula darah, bahaya kenaikan dan penurunan gula darah, serta cara mencegah dan mengontrol kadar gula darah.
Ariyadi menargetkan pihak yang terlibat dalam program Glucofine ini adalah Dinas Kesehatan daerah serta pelaku usaha Food and Beverages, dan masyarakat luas dari segala kalangan.
”Inovasi Glucofin ini dapat membantu mengurangi kenaikan penderita penyakit gula darah karena memberikan pengontrolan dalam pemilihan makanan minuman manis yang disesuaikan dengan kebutuhan gula dalam tubuh” paparnya.
Ariyadi berharap dengan terwujudnya gagasan ini dapat menjadikan edukasi bagi masyarakat tentang kesehatan gula darah, kolaborasi yang positif antar bidang ilmiah, serta menuju pembangunan yang berkelanjutan.[*]
***
Penulis: Tim Glucofine/Muhammad Azhar Adi Mas’ud
Foto: Tim Glucofine
Share It On: