www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Guna memperkenalkan berbagai produk hasil inovasi produk olahan hidangan khas Jawa Timur, prodi S-1 Pendidikan Tata Boga angkatan 2020, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) gelar Pameran Cipta Karya Boga di Islamic Center Surabaya pada Kamis, 15 Desember 2022.
Acara yang mengangkat tema “Aksayapatra Adhikari Purva” ini diisi dengan beberapa agenda kegiatan, seperti wisata kuliner, demo fruit carving dengan Chef Apriyanto, serta talkshow bersama Hendy Setiono, owner Kebab Baba Rafi.
Dalam sambutannya, Mauren Gita Miranti, S.Pd. M.Pd., selaku dosen pembimbing mengatakan, kegiatan tersebut merupakan implementasi mata kuliah Cipta Karya Boga yang salah satu tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang konsep makanan dan proses pengolahannya.
Tentunya pada mata kuliah ini mengajarkan bagaimana proses penyajian serta pengolahan hidangan makanan yang berkualitas dengan diadakannya pagelaran sebagai puncak implementasinya. “Kegiatan ini berjalan setelah berhenti akibat pandemi dan pada tahun ini kita adakan dengan mengunggulkan makanan khas dari Jawa Timur dengan bahan-bahan lokal setempat,” bebernya.
Dia berharap dengan adanya kegiatan tersebut, selain mengunggulkan hidangan lokal, karakter mahasiswa juga terbentuk melalui adab dan moral yang baik.
www.unesa.ac.id
Dr. Maspiyah, M.Kes., Dekan FT UNESA mengatakan, sebanyak 72 mahasiswa telah membuktikan keberhasilannya dalam menggelar kegiatan yang merupakan bentuk kewirausahaan, sejalan dengan visi misi UNESA sebagai PTNBH.
“Saya yakin ini bukan proses yang mudah, karena proses belajar dan bekerja secara tim memerlukan usaha yang sangat luar biasa, tidak hanya mahasiswa tetapi juga para dosen pembimbing,” ujarnya.
www.unesa.ac.id
Saat demo fruit carving, Chef Apriyanto mengungkap bahwa banyak orang masih ragu untuk memulai fruit carving ini karena kurang percaya diri saat melihat hasil dari orang lain. Aprianto memberikan tips bagaimana memilih pisau yang cocok untuk membuat seni itu, yakni hanya memakai satu pisau yang kecil dengan mata pisau yang lancip dan panjang.
Hendy Setiono dalam pemaparannya menyampaikan, bisnis kuliner di Indonesia tidak sedikit jenis produknya. Menurutnya meniru sebuah produk sangat banyak ditemukan bahkan di segala sektor sehingga tantangannya yaitu bersaing dengan produk sejenis.
“Kuncinya tentu pada media sosial dan packaging, dan yang paling penting bagaimana kita bisa membangun branding yang kuat dan mengelola konten kreatif sehingga membawa konsumen lebih tertarik,” terangnya. Wirausahawan itu juga menyinggung tentang volume produksi yang harus diperhatikan di samping strategi harga jual, mengingat seberapa besar daya tarik konsumsi masyarakat. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Amalia/M. Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On: