
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2022 memiliki kesan tersendiri bagi sivitas akademika prodi Tata Busana, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Pada peringatan tersebut, mereka serentak mengenakan pakain batik. Tujuannya untuk memperingati dan melestarikan pakaian yang selama ini menjadi ‘simbol’ budaya Indonesia.
Dra. Urip Wahyuningsih, M.Pd., mengatakan bahwa lebih jauh, peringatan hari batik tentu tidak boleh sekadar serentak mengenakan batik, tetapi juga perlu memahami nilai yang terkandung di balik batik tersebut. “Itulah tujuan peringatan ini, agar kita sadar dan bangga akan budaya dan identitas bangsa sendiri,” ucapnya.
Pengajar batik tersebut mengatakan bahwa batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang memiliki banyak filosofis ini tidak hanya menjadi kebanggan masyarakat tanah air, tetapi warga luar juga bangga mengenakan pakaian khas nusantara tersebut.
Sebagai contoh saja, bintang NBA, Justin Holiday yang sempat menjadi sorotan lantaran mengenakan kemeja batik khas Blitar. Bintang basket kelahiran California itu memang penggemar batik dan sering mengoleksi batik tulis asal Blitar.

www.unesa.ac.id
Selain itu, Batik juga sekarang menjadi tren dalam busana tanah air bahkan di dunia internasional. Tren sekaligus peluang itulah yang ditangkap UNESA sehingga menjadikan batik sebagai bagian penting dalam studi dan praktik pembuatan busana bahkan menjadi filosofi tersendiri dalam karya busana UNESA lewat Fashionesa.
Dia berharap, setiap mahasiswa di UNESA memiliki seragam batik dengan corak yang berbeda, sesuai dengan ciri khusus jurusannya masing-masing. "Saya memiliki gambaran nantinya akan ada batik khusus yang dikenakan oleh mahasiswa, motifnya sesuai dengan jurusan masing-masing. Hal itu saya tujukan agar nantinya mereka bisa terus mencintai dan melestarikan batik sebagai warisan budaya," ungkapnya.
Selain mengajar soal batik, Wahyuningsih juga menjadi kolektor batik. Selain itu ingin terus mengembangkan jenis-jenis batik yang sudah ada. "Tantangan memikat anak muda zaman sekarang untuk mengenakan batik sangatlah susah. Oleh sebab itu saya selalu berusaha untuk membuat batik yang bisa dikenakan oleh semua kalangan usia," tuturnya.
Dosen Tata Busana ini juga kerap kali melakukan pameran batik hasil karyanya. Mereka sudah cukup memiliki nama dalam dunia kerajinan batik. Hasil karyanya mendapat apresiasi tinggi oleh para kolektor batik dari berbagai daerah. “Mencintai warisan bangsa sendiri itu penting, tetapi paling penting lagi bagaimana kita mengambil nilai-nilainya dan mewariskannya kepada generasi bangsa,” tutupnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Amalia
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Tribunnews.com dan Rizky Rafael: https://www.pexels.com/
Share It On: