www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA-Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sehat dambaan bagi setiap orang dan semua orang pasti mau hidup sehat. Namun, tidak semua orang menerapkan pola hidup yang sehat. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, diperingati Hari Kesehatan Nasional setiap 12 November.
HKN tahun ini mengusung tema “Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku”. Menurut Kaprodi S-1 Gizi Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Dra. Veni Indrawati, M.Kes., tema ini dipilih seiring dengan transisi dari pandemi ke endemi untuk mengungkapkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh komponen masyarakat Indonesia. Menjaga kesehatan menjadi pilar utama demi produktivitas masyarakat dan bangkitnya Indonesia.
Gizi Seimbang
Agar kita sehat, tentu dibutuhkan pola hidup sehat salah satunya dengan memperhatikan keseimbangan gizi. Menurut Veni Indrawati, gizi seimbang merupakan komponen asupan makanan sehari-hari yang disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Ini penting diperhatikan untuk mendukung sistem imunitas tubuh agar tetap fit dan bugar dalam masa pancaroba dan transisi pandemi ke endemi.
Pemenuhan gizi dalam tubuh digunakan untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Gizi yang cukup dan seimbang dibutuhkan untuk dapat melakukan kegiatan dengan aktif dan optimal. “Jika gizi tidak terpenuhi secara cukup dan seimbang, maka akan mengganggu proses metabolisme dan berakibat pada masalah gizi,” ujarnya.
Sebaliknya jika asupan gizi berlebihan akan menimbulkan masalah kesehatan seperti peningkatan yang tidak normal pada berat badan, tekanan darah, glukosa darah dan profil lipid darah. Asupan gizi yang kurang juga dapat berdampak pada masalah defisiensi gizi, seperti stunting pada anak, kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil dan anemia pada remaja.
Panduan Gizi Seimbang
Makanan harian yang mencakup makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sumber karbohidrat bisa didapat dari nasi, umbi-umbian, jagung, sagu, mie, dan roti sesuai dengan kearifan lokal. Sementara untuk lauk pauk dapat berupa sumber protein hewani seperti ikan, unggas, dan daging serta protein nabati seperti, tahu, tempe, jamur dan kacang-kacangan.
Nah, sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar juga penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian dan menjaga imunitas tubuh terutama di musim pancaroba saat ini. Selain itu, pemenuhan cairan juga vital dengan asupan minimal 8 gelas atau 2 liter air perhari.
Perempuan kelahiran Jombang ini, menambahkan, agar tidak bingung porsi makan yang seimbang itu seperti apa, Pedoman Umum Gizi Seimbang atau PUGS yang disebut “Isi Piringku” yang dirancang oleh Kemenkes bisa dimanfaatkan atau dijadikan acuan asupan makanan sehari-hari. “Piringku dapat dibagi menjadi separuh bagian.
Dalam separuh bagian, dua pertiga bagian dapat diisi makanan pokok dan sepertiga bagian diisi dengan lauk pauk hewani dan nabati. Sedangkan separuh bagian lainnya, dua pertiga bagian diisi oleh sayur-sayuran segar dan sepertiga bagian diisi oleh buah-buahan,” terangnya. [HUMAS UNESA]
Reporter: M. Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto/ilustrasi: p2ptm.kemkes.go.id
Share It On: