Unesa.ac.id, SURABAYA-Sekitar 5.37 juta penduduk dunia usia dewasa menderita diabetes. Federasi Diabetes Internasional mencatat, tahun 2021, penyakit kencing manis ini menyebabkan sekitar 6,7 juta kematian di dunia. Indonesia, merupakan salah satu negara dengan jumlah penderita terbanyak, urutan kelima di dunia.
Angka tersebut, menurut Kaprodi S-1 Ilmu Gizi Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Veni Indrawati sangat memprihatinkan. Dia mengatakan, diabetes merupakan jenis penyakit kronis yang berlangsung dalam jangka panjang. “Kalau terjadi peningkatan kadar gula darah di atas normal, itu tanda diabetes,” terangnya.
Dia menambahkan, salah satu faktor tingginya angka penderita diabetes, salah satunya karena banyak yang menyepelekan penyakit tersebut sehingga tidak banyak yang mengontrol asupan makanan.
Di samping itu, juga karena melimpahnya produk makanan yang menggunakan pemanis buatan. “Kadang banyak orang yang asal makan yang disukai tanpa mau tahu kadar gula dan dampaknya bagi tubuh,” ucapnya.
“Asupan gula perlu diperhatikan. Setiap harinya pada batas 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan empat sendok makan gula per orang per hari (50 gram/orang/hari),” tambah dosen UNESA asal Jombang tersebut.
Langkah Pencegahan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes. Di antaranya bisa dengan memperhatikan asupan makanan setiap hari, utamanya asupan gula. Selain itu, kata dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNESA, Kunjung Ashadi juga bisa dengan melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin.
Olahraga bisa menurunkan resiko seseorang terkena diabetes. Ketika seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, kadang gula di dalam darah dapat diturunkan dalam posisi normal sehingga tidak terlalu tinggi.
“Gula yang ada di dalam otot itu digunakan sebagai energi dalam melaksanakan aktivitas, lalu karena gula dalam otot lama-lama habis maka dia akan mengambil dari darah dan akhirnya kadar gula bisa turun,” jelas Kunjung.
Dia menambahkan, olahraga tidak selalu yang berat-berat, tetapi bisa dengan yang ringan-ringan. Adapun olahraga yang direkomendasikan untuk menurunkan risiko naiknya gula darah yaitu olahraga kardio atau aerobic, bisa juga dengan jalan kaki rutin di halaman atau depan rumah saat pagi atau sore.
Di samping itu juga bisa dengan jogging dan bersepeda. Durasi olahraga ini bisa dilakukan 150 menit dalam satu minggu. “Untuk penderita diabetes maka bisa melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki dan menghindari olahraga yang minim resiko kecelakaan seperti sepak bola, basket, dan sebagainya,” bebernya.
Pria kelahiran Malang itu menambahkan untuk olahraga penderita diabetes bisa dilakukan secara mandiri dan menekankan untuk memberikan jeda antara olahraga dan setelah makan untuk menghindari kejang perut.
“Sebenarnya kalau kita menempatkan olahraga sebagai kebutuhan, angka penderita diabetes bisa ditekan. Karena belum sadar pentingnya olahraga bagi kesehatan termasuk pola makan, sehingga banyak penyakit yang bersarang dalam tubuh,” tandasnya. [HUMAS UNESA]
Reporter: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto/ilustrasi: https://rsud.tangerangkota.go.id/a/diet-diabetes-mellitus
Share It On: