www.unesa.ac.id
Surabaya – Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Upacara peringatan hari pendidikan menjadi momentum untuk mengenang jasa besar Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan. Terkait hal tersebut, Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir juga ikut andil sebagai Pembina upacara yang dihelatkan di Stadion Intitut Teknologi Sepuluh November (ITS), Selasa (02/05/2017).
Hardiknas tahun ini oleh Kemenristek mengangkat tema “Peningkatan Relevansi Pendidikan Tinggi Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi”. Dalam pidatonya, Prof. Mohamad Nasir menyoroti tentang peningkatan pendidikan vokasi. Menurutnya, perguruan tinggi harus meningkatkan relevansinya dengan dunia kerja dan industri.
“Lulusan vokasi harus memiliki sertifikat kompetensi. Makanya kami melakukan revitalisasi 12 Poltek (Politeknik) negeri dan 1 poltekkes (politeknik kesehatan). Seperti PENS dan PPNS yang telah menjadi sasaran kami,” tuturnya saat memberikan amanat.
Peningkatan penelitian juga menjadi fokus agar berpatokan pada riset. Apalagi, lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia telah meningkat dari 27 lembaga menjadi 72 lembaga di tahun 2017. “Sebanyak 72 lembaga ini sebagai pusat unggulan inovasi. Terdiri dari 23 lembaga pemerintahan, 19 di kementrian, 1 lembaga dan 29 perguruan tinggi,” paparnya.
Di samping itu, mantan Rektor Universitas Diponegoro itu menegaskan, peringatan Hardiknas bukan hanya untuk mengenang perjuangan besar dan jasa ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. “Namun juga sebagai momentum sekaligus refleksi dari berbagai upaya yang telah dan sedang kita lakukan melaksanakan berbagai program untuk memajukan pendidikan, khususnya mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” pungkasnya.
Sesuai dengan tema yang terkait, Mohamad Nasir juga menerangkan bahwa perguruan tinggi harus dapat memerankan peran sebagai agent of economic development di samping agent of education dan agent of research and development. Serta tetap melaksanakan Tri Dharma Pendidikan Tinggi agar lebih memerhatikan dampak dari pengembangan ekonomi, terutama di daerah. (Suryo/Emir)
Share It On: