www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA—Banyak orang yang mencoba untuk tetap produktif saat bulan puasa dengan melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Dalam melakukannya, tidak boleh sembarang karena justru bisa bikin badan lemas dan lebih jauh bisa berpotensi membatalkan puasa.
Koordinator program studi (prodi), D-4 Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO., menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat puasa karena berdampak pada kebugaran tubuh.
Pertama, tidak langsung tidur setelah sahur atau sehabis makan saat sahur. Kebiasaan ini bisa berdampak pada organ pencernaan. Ada banyak masalah serius yang muncul jika tidak memberikan jeda waktu cerna, karena tubuh akan bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan.
Bahkan kalau berbaring saja bisa memicu peningkatan asam lambung bahkan masalah seperti refluks asam dan lain-lain. Selain itu, tidur setelah sahur akan mengakibatkan tubuh memerlukan energi, sehingga apa yang dikonsumsi saat sahur tidak digunakan untuk kebutuhan beraktivitas dan mengakibatkan penimbunan lemak yang rentan obesitas.
Kedua, tidak melakukan olahraga berisiko saat siang hari. Olahraga yang dimaksud yaitu renang, badminton, sepak bola dan lain sebagainya. Dia mengungkapkan, memang berdasarkan penelitian membuktikan olahraga saat berpuasa baik untuk tubuh, karena dapat meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi kadar gula berlebih dalam tubuh.
Namun, untuk olahraga kelas berat sebaiknya dihindari saat puasa, tetapi bisa dilakukan ketika di luar waktu puasa. “Olahraga seperti renang ataupun olahraga yang sifatnya ada kontak fisik sebaiknya dilakukan setelah tarawih, tentunya meminimalisir agar tidak batal puasanya,” jelasnya.
Agar olahraga bisa efektif, pemilihan waktu memang perlu dilakukan. Saat puasa, olahraga dilakukan di malam hari pun tidak masalah. Asal bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dia menekankan, kendati puasa, olahraga harus dilakukan atau paling tidak melakukan aktivitas fisik seperti jalan ringan dan sebagainya.
Agar bisa semakin produktif, Kunjung Ashadi juga menyarankan agar mencukupi kebutuhan asupan gizi baik saat sahur maupun berbuka puasa. “Konsumsi air mineral 2 liter per harinya juga jangan lupa, dan kalau perlu asupan multivitamin agar tubuh tetap nyaman dan itu pasti memberi dampak signifikan bagi produktivitas,” terangnya.
Selain itu, membiasakan power nap atau tidur siang berkualitas. Tidur ini berskirat sekitar 20 menit, bisa dilakukan di sela-sela kegiatan. Teknik ini bisa dipakai untuk menggantikan tidur malam yang kurang dan memiliki berbagai manfaat. “Selain relaksasi, ada peningkatan kewaspadaan dan kemampuan otak kalau pake teknik power nap ini,” ujarnya.
Selanjutnya, poin utama agar produktif baik dalam hal pekerjaan atau ibadah tentu pola pikir pikir memandang penting ibadah dan pekerjaan. Konsistensi dapat menjalankan keseluruhan dan keseimbangan antara puasa dan berbagai aspek lain dengan optimal sehingga kegiatan produktif selama puasa bisa jalan secara maksimal. []
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah
Foto oleh KoolShooters dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kuning-model-perjalanan-6976597/
Share It On: