Unesa.ac.id, SURABAYA—Setelah melakukan puasa sebulan penuh, ada kecenderungan ingin melahap banyak makanan saat lebaran dan setelahnya. Kecenderungan ini ada yang menyebutnya sebagian makan balas dendam. Nah, keinginan ini sabaiknya tidak dituruti, sebab bisa berdampak pada gangguan kesehatan dan sederet ancaman penyakit yang perlu diwaspadai.
Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dr. Niken Sasadhara Sasmita, M. Med. Kom., mengatakan bahwa makan balas dendam itu biasanya lebih ke dorongan ingin melahap berbagai jenis makanan, terutama makanan yang selama ini difavoritkan.
“Saking senangnya saat lebaran, banyak orang kehilangan kendali atau tidak mengontrol makanan yang biasanya dilakukan selama berpuasa sampai tidak memperhatikan kesehatan. Kalau tidak dikontrol bisa terancam gangguan kesehatan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara langsung dapat memberikan reaksi yang kurang baik bahkan pembengkakan pada organ pencernaan khususnya lambung. Selain itu, bisa menyebabkan mual, muntah dan perubahan pada tingkat keasaman lambung yang bisa memicu terjadinya maag.
Apabila makan berlebih dan tidak dicerna dengan baik bisa menimbulkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh dan saluran aliran darah yang dapat berisiko munculnya gangguan kesehatan seperti dislipidemia dan sakit jantung.
Perempuan asli Surabaya itu menyarankan kepada yang merayakan lebaran maupun yang tidak untuk tidak membiasakan diri makan dengan porsi yang berlebih, karena dampaknya langsung pada kondisi kesehatan. “Lebih baik mengantisipasi dari pada mengobati. Karena kalau sudah berobat, larinya mahal, selain mahal secara materi, waktu dan kesempatan kita pun jadi sempit,” ucapnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar lebaran lancar dan aman tanpa gangguan kesehatan akibat makan yang bablas. Pertama, konsumsilah makanan sesuai kebutuhan gizi harian atau bisa mencukupi kebutuhan gizi makro yang meliputi kebutuhan protein, karbohidrat dan kalori. “Jangan karena hari lebaran dan banyak makanan kita makan terus. Jangan. Apalagi banyak makan yang berlemak saja. Sebaiknya seimbangkan dengan protein dan karbohidrat juga,” jelasnya.
Kedua, kurangi makanan yang mengandung lemak, karena bisa cepat membuat berat badan naik. Selain itu, bisa menimbulkan penumpukan lemak yang berisiko ke arah obesitas, diabetes, penyakit jantung, stroke dan lain sebagainya. “Jangan terlalu bablas porsinya. Ingat, kalori kalau berlebih bisa terkena penyakit tidak menular seperti hipertensi, kolesterol bahkan asam urat,” ujarnya.
Ketiga, konsumsi sayur dan buah-buahan atau makanan berserat tinggi. Ini bisa mencegah kenaikan berat badan. Selain itu bisa dijadikan opsi untuk mengerem keinginan untuk melahap banyak jajanan dan menuman manis saat lebaran.
Keempat, lakukan aktivitas fisik atau berolahraga yang dapat membantu membakar kalori yang berlebih. Selain itu juga membuat tubuh terasa bugar di tengah suasana lebaran yang biasanya penuh dengan makanan yang berlemak tinggi.
“Sempatkanlah melakukan olahraga ringan setidaknya selama 30 menit di pagi atau sore hari meskipun sedang merayakan lebaran, untuk menjaga tekanan darah stabil agar terhindar hipertensi,” tutupnya. []
***
Penulis: Mohammad Dian Purnama
Editor: @zam Alasiah*
Foto oleh cottonbro studio dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/makan-penggila-makanan-keahlian-memasak-epikur-5491340/
Share It On: